TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Debat publik pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kuansing pada Pilkada Serentak 2020 berlangsung seru. Masing-masing pasangan calon menyampaikan gagasan, ide dan programnya untuk membangun Kuansing di tengah pandemi Covid-19 dalam debat publik yang diselenggarakan oleh KPU Kuansing di Hotel Pangeran, Pekanbaru, Senin (30/11).
Debat publik ini disiarkan langsung Riau Televisi (Rtv) dan juga ditayangkan di akun Youtube, Instagram dan Facebook KPU Kuantan Singingi. Debat kali ini dipandu Desliana Juwita ini diawali dengan penyampaian visi misi dan program pasangan calon nomor urut 1, Andi Putra SH MH dan H Suhardiman Amby MM. Disusul pasangan calon nomor urut 2 Drs H Mursini MSi dan Indra Putra ST. Dan berikutnya pasangan calon nomor urut 3 H Halim dan Komperensi SPi MSi.
Dalam penyampaian visi misinya, calon Bupati Kuansing nomor urut 1, Andi Putra mengusung "Kuansing Bermarwah". Salah satu program unggulannya adalah pendirian rumah tahfiz di setiap kecamatan. Pendidikan gratis, pelayanan kesehatan home care atau memberikan pelayanan kesehatan masyarakat hingga ke rumah.
Seterusnya, pasangan Andi Putra-Suhardiman Amby (ASA) ini juga memprogramkan beasiswa kepada guru dan pelajar. Lalu, memberikan bantuan kepada rumah ibadah. Memberi insentif kepada para guru surau dan gharim. Dan juga memberdayakan para pemangku adat dengan memberikan insentif kepada para pemangku adat agar wibawa adat terjaga di tengah masyarakat. Dan pasangan ASA juga akan memaksimalkan BUMD yang telah ada.
"BUMD telah kita perda-kan. Ini nanti yang akan kita maksimalkan. Kita berdayakan agar pendapatan daerah bertambah, terserap tenaga kerja dan ekonomi masyarakat membaik di tengah masyarakat," kata Andi Putra dalam debat.
Kemudian, soal pembangunan industri hilir karet dan sawit. Menurutnya, turunannya bisa produk yang dari bahan karet dan menjadi minyak goreng. "Ini guna meningkatkan ekonomi pascapandemi. Apalagi ini akan menyerap tenaga kerja," katanya.
Soal meningkatkan pendapatan daerah di tengah pandemi, Andi Putra menilai perlu dilakukan evaluasi terhadap sumber pendapatan yang ada. Lalu, memaksimalkan BUMD untuk menambah pendapatan. Dan ASA berkomitmen memperkuat pemerintahan desa dengan memberikan bantuan kepada BUMDes. Dan ini, kata Andi, juga untuk membuka lapangan kerja.
Dalam closing statement-nya, Calon Bupati Andi Putra menyampaikan kepada masyarakat Kuansing. Bahwa dirinya tidak bisa memberikan uang kepada masyarakat Kuansing. Namun pihaknya berkomitmen memberikan pembangunan dan kesejahteraan kepada masyarakat Kuansing.
Sementara, Calon Wakil Bupati Suhardiman Amby ditanya soal narkoba yang marak, menurutnya, dengan program rumah tahfiz dan pemberdayaan masyarakat adat, mental masyarakat sedari dini bisa dibentuk. Dan bisa terhindari dari narkoba.
Sedangkan pasangan calon nomor urut 2, Mursini-Indra Putra yang biasa disingkat dengan Bermitra itu menjelaskan visi misi dan programnya jika kembali diberi amanah untuk memimpin Kuansing.
Dengan berpegang pada strategi pembangunan, menurutnya, pembangunan perlu berkelanjutan. Sehingga dampak bisa langsung dirasakan masyarakat. Mursini pun menyampaikan klaim keberhasilan pemerintahannya.
"Kami mengusung misi mandiri berbasis kerakyatan dan berdaya saing di Riau. Percepatan pembangunan tentu tak bisa dilaksanakan ego sepihak dan harus oleh semua pihak," kata Mursini dalam closing statemen-nya.
Selanjutnya, Mursini yang ditanyakan soal penertiban aktivitas PETI di Kuansing tak kunjung tuntas, menyampaikan akan membuat wilayah pertambangan rakyat (WPR). "Maka, yang akan datang kita bantu beri izin. Sehingga bisa nyaman. Ke depan, itu yang harus akan kita lakukan," katanya.
Sedangkan Calon Wakil Bupati Kuansing Indra Putra menambahkan perihal pemantapan tata kelola pemerintahan yang berbasis kinerja. Menurutnya, dengan memberikan tunjangan dan melaksanakan sistem pelayanan berbasis elektronik.
"Masyarakat bisa melek teknologi. Dengan cara melaksanakan pelayanan online. Dan juga melek terhadap administrasi" sambung Indra Putra.
Sementara H Halim menyampaikan visi misi yang diusung. Yakni terwujudnya Kabupaten Kuantan Singingi yang mandiri, sejahtera, berbudaya, berbasis sumber daya manusia unggul dan berakhlak mulia (Kuansing Mantap Bersama) serta sembilan penjabaran misi Halim-Komperensi.
Dalam debat, paslon secara bergilir menanggapi pertanyaan yang dipilih paslon yang disampaikan moderator. Sesi ini paling ditunggu para pendukung paslon. Di sesi ini, H Halim menjawab mengenai pembangunan kepariwisataan terutama pacu jalur yang menjadi andalan di Kuansing. H Halim menjelaskan kalau pembenahan kepariwisataan adalah salah satu program aksi mereka di bidang pariwisata. Untuk memajukan event pacu jalur, perlu dilakukan pembenahan dan penataan sehingga orang dari luar Kuansing tertarik datang.
Arena pacu jalur yang ada sekarang tidaklah layak, belum lagi kondisi jalan yang rusak. Akses jalan, menurutnya perlu di perhatikan sehingga orang datang ke Kuansing tidak kesulitan. "Tidak hanya soal event pacu jalur yang akan ditata dan dibenahi, tetapi potensi wisata lainnya. Sehingga orang luar tetarik membawa dampak pada perbaikan ekonomi masyarakat," ujarnya.
Sementara soal pernikahan dini dan tindak kekerasan terhadap anak yang sering terjadi, giliran Calon Wakil Bupati Komperensi SP MSi menjelaskan. Salah satu upaya yang dilakukan melalui pendidikan. Melalui pendidikan formal, nonformal maupun pendidikan keagamaan seperti TPA dan mengaji di surau-surau. Dengan mendapatkan pendidikan ilmu pengetahuan yang cukup, Komperensi yakin bisa menekan terjadinya tindak kekerasan terhadap anak dan pernikahan dini.
Di sesi penutup, H Halim menyampaikan kalau baginya politik adalah pengabdian. Mengabdi pada agama, mengabdi pada bangsa, dan mengabdi pada kepentingan rakyat.
Sementara bagi Komperensi, baginya politik itu adalah amanah, amanah Allah untuk senantiasa berbuat di jalan. Amanah Undang-Undang untuk tidak korupsi, kolusi dan nepotisme dan amanah rakyat untuk senantiasa memperjuangkan hak-hak rakyat.
Debat Publik Pilkada Siak
Debat kandidat Bupati dan Wakil Bupati Siak, benar-benar terlihat datar dan saling melengkapi. Mulai dari sesi pertama pertanyaan tentang puncak bonus demografi pada 2030 ada 276 ribu generasi produktif. Serta mengenai pendidikan dan menurunnya pendapatan per kapita, serta tentang Tanjung Buton.
Sistemnya, masing-masing kandidat memilih amplop pertanyaan, menjabarkannya selama dua menit, dan dua kandidat lainnya menanggapi masing-masing dua menit. Hadir Pjs Bupati Siak Indra Agus Lukman, Sekda Arfan Usman, Ketua DPRD Siak H Azmi, Kapolres AKBP Doddy F Sanjaya, Kajari Aliansyah dan sejumlah pejabat lainnya.
Debat dipandu Muhammad Rizal, diawali dengan menjelaskan visi dan misi, dilanjutkan dengan pemilihan amplop dimulai dari paslon nomor urut 1, dengan pertanyaan tentang bonus demografi.
Paslon nomor urut 1, Sayed Abubakar Assegaf-Reni Nurita menjelaskan pihaknya akan memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan. Pihaknya akan melanjutkan kepemimpinan. Banyak permasalahan di bidang pendidikan, banyak anak yang tidak sekolah, kurangnya pendidikan akhlak.
"Ini sangat mengkhawatirkan anak-anak tumbuh cerdas tapi tidak punya akhlak," ungkap Sayed.
Atas penjelasan Sayed, paslon nomor urut 2, Alfedri-Husni Merza mempertanyakan tentang putus sekolah data dari mana, harus berdasar. Ke depan bagaimana supaya bonus demografi tidak menjadi resisten demografi. Pendidikan sampai sejauh ini cukup baik.
Sementara Husni Merza mengatakan faktor agama dominan bagi mereka. "Di pesantren kami mengajarkan budi pekerti," jelasnya.
Sementara menurut paslon nomor urut 3, Said Arif Fadilah-Sujarwo menjelaskan semua anak-anak sekolah, perlu tempat bermain sekarang sudah tidak ada lagi. Perlu data yang valid untuk hal itu.
Sementara Sayed menjawab dalam kondisi Covid-19, anak-anak tidak sekolah, karenanya pihaknya akan menyediakan internet dan menyediakan ponsel untuk keluarga tidak mampu. "Akhlak bukan hanya yang menyediakan pesantren, tapi sebaliknya kehidupan di rumah juga perlu pendidikan akhlak," jelasnya.
Sayed juga menjelaskan bagaimana saat ini anak-anak kecil pulang dari warnet. "Jangan sampai warnet merusak anak-anak kita. Bahkan untuk Tualang, ada tempat perjudian," sebutnya. Sesi, berikutnya ada pembahasan tentang budaya dan penyelamatan kerusakan lingkungan.(jps/dac/mng)