MANUSIA merupakan hasil ciptaan Allah yang luar biasa. Manusia dibentuk dari 25 miliar sel yang berbeda halnya dengan batu. Batu tidak memerlukan perjuangan dalam dirinya untuk berubah menjadi lebih baik (patung). Nasibnya ditentukan oleh pematung. Apakah batu tersebut menjadi patung yang indah atau jelek?
Manusia tidak demikian. Bentuk diri kita ditentukan sepenuhnya oleh diri sendiri. Tidak ada orang bijak di dunia ini yang mampu membuat manusia menjadi baik selama manusia itu sendiri tidak mau menggunakan kemauannya untuk menjadi lebih baik.
Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-A’raaf Ayat 179 menyebutkan:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”
Untuk itu melalui bulan Ramadan yang mulia ini, mari kita meluruskan niat kembali untuk semata-mata mengharap rida Allah. Sucikan hati kita, barangkali selama ini tanpa kita sadari, kita berbuat salah kepada orang lain, menyimpan rasa dengki, iri, dan sebagainya atas pencapaian saudara-saudara kita. Selain itu, luruskan kembali niat kita untuk menjadi manusia yang lebih baik. Karena sesungguhnya segala amal itu ditinjau dari niatnya, dan setiap orang akan diganjar sesuai dengan apa yang ia niatkan.
Mari kita upayakan agar setiap tindakan selalu dimulai dengan niat lillahi ta’ala. Dengan sucikan hati, kita kerjakan sebanyak-banyaknya amal kebaikan. Karena dengan amalan baik ini akan menjauhkan kita dari kejelekan. Dan jadikan ini adalah Ramadan terbaik bagi kita semua.***
