MARI BERWISATA DI RIAU

Menjemput Panorama Nostalgia di Lubang Kolam

Pesona Indonesia | Kamis, 14 Januari 2016 - 08:55 WIB

 Menjemput Panorama Nostalgia di Lubang Kolam
Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dan Kepala Disparekraf Riau Fahmizal berserta rombongan mengunjungi Lubang Kolam, bekas jalur lalu lintas Riau-Sumbar, Sabtu (9/1/2016).

RIAUPOS.CO - TAK jauh dari tikungan desa Tanjung Balik Muara Mahat di Kabupaten Kampar, jelang melewati PLTA Koto Panjang. Ada jalan berbelok kiri dan memiliki gapura di gerbang masuknya bertuliskan wisata Lubang Kolam. Berjalan sekitar 500 Meter, akan ditemukan sebuah lubang berdinding dengan jalan aspal.

Sedikit bau pengap menyeruak begitu memasuki lubang tersebut. Semacam berjalan di gorong-gorong panjang sekitar puluhan meter, jika berjalan pelan. Terasa ada cerita yang disajikan lubang tersebut ketika pengunjung melewatinya. Sedikit tikungan di dalam lubang tersebut, tampak secercah cahaya di ujung lubang.

Baca Juga :Tarif Tol Permai dan Pekanbaru-Bangkinang, Ini Destinasi Wisata Terdekat

Disana, tersaji panorama indah dengan ujung lubang yang masih beraspal dengan sisi kanan tebing setinggi 5-8 meter dan sisi kiri sungai besar. Di ujung mata memandang, tampak rimbun daun hijau dari pepohonan di seberang sungai. Sementara di sisi lainnya terdapat beton tinggi dan di tengahnya aliran cucuran air dari dam PLTA Koto Panjang.

“Menakjubkan sekali panoramanya. Setelah melewati lubang yang sangat gelap, ternyata ada keindahan alam di sini,” kata Hj Sisilita Arsyadjuliandi, istri Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman yang berkunjung ke wilayah tersebut akhir pekan lalu, atau tepatnya 9 Januari lalu.

Didampingi Kepala Disparekraf Riau Fahmizal, Kepala Dinas ESDM Riau Syahrial Abdi, Kepala Biro Humas Darusman. Rombongan pejabat Pemprov Riau tersebut sengaja meninjau langsung salah satu objek wisata sarat sejarah di wilayah Kampar tersebut. Dimana setelah mengunjungi PLTA Koto Panjang di areal dalam, rombongan langsung ke wilayah Muarah Mahat untuk melihat sisa-sisa sejarah zaman Jepang.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook