JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Server UNBK yang jeblok diduga karena adanya kerusakan jaringan. Namun, hal itu dibantah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Mereka mengklaim, itu terjadi karena antrean penuh siswa saat pengambilan token soal.
"Bukan rusak, tetapi terjadi overcrowded saat pengambilan token. Ini menyebabkan delay sekitar setengah jam. Setelah itu normal," ucap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Totok Suprayitno kepada JawaPos.com, Senin (23/4/2018) siang.
Diakuinya, kendala itu dapat segera diatasi sehingga siswa dapat melanjutkan UNBK. Oleh sebab itu, siswa tak perlu khawatir dengan kejadian server turun saat ujian berlangsung. Jika tak dapat diatasi sekalipun, sambungnya, ujian bisa dijadwal ulang.
"Seandainya kendala tadi tak bisa segera diatasi, dilakukan jadwal ulang ujiannya. Tapi Alhamdulillah kendala bisa diatasi. Jadi, tak perlu dijadwal ulang," terangnya.
UNBK SMP di sejumlah daerah sebelumnya mengalami gangguan server, di antaranya terjadi Jakarta, Malang, Pekanbaru, dan Solo. Kejadian itu terjadi selama hampir 45 menit.
Adapun server turun saat siswa baru memulai login dan mengambil token soal UNBK. Di sejumlah lokasi, ujian yang seharusnya dimulai pukul 07.00 WIB, tetapi baru dilaksanakan pukul 09.00 WIB. (put)
Sumber: JPG
Editor: Boy Riza Utama