276 SEKOLAH MASIH KTSP

2019, Seluruh SD/MI K13

Pendidikan | Senin, 16 April 2018 - 11:14 WIB

2019, Seluruh SD/MI K13

(RIAUPOS.CO) - Kurikulum 2013 (K13) tingkat sekolah dasar (SD) sederajat baru diterapkan di 16 sekolah atau 27 persen dari 292 sekolah di Pekanbaru. Sedangkan sisanya, 276 sekolah masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006.

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru menargetkan pada tahun ajaran 2018/2019, 75 persen sekolah sudah menerapkan K13. Dan pada tahun ajaran 2019/2020, seluruh sekolah dasar sudah menerapkan K13.

Baca Juga :Buru Harun Masiku, KPK Kembali Periksa Eks Komisioner KPU

Kepala Disdik Pekanbaru Abdul Jamal merincikan, sekolah yang baru menerapkan K13 terdiri dari SD negeri 6 sekolah, SD swasta 7 sekolah, MI negeri 3 sekolah dan MI swasta tidak ada yang menerapkan K13.

“Sedangkan sekolah menerapkan KTSP di SD negeri ada 182 sekolah, SD swasta 76 sekolah, MI negeri tidak ada, dan MI swasta yang menerapkan K13 ada 18 sekolah,” kata Jamal kepada Riau Pos, Ahad (15/4) melalui telepon seluler.

Lebih lanjut lagi Jamal menjelaskan dengan perubahan kurikulum dari KTSP ke K13 tentunya berdampak pada mata pelajaran. Salah satunya mata pelajaran bahasa Inggris menjadi pelajaran tidak wajib bagi murid di tingkat SD. Hal itu menyebabkan banyak guru SD kehilangan jam mengajar. Sehingga berimplikasi pada hilangnya tunjangan fungsional dan tunjangan sertifikasi yang selama ini menjadi andalan pendapatan guru pegawai negeri sipil (PNS).

Namun Jamal mengaku pihaknya tengah memperjuangkan nasib para guru mata pelajara bahasa Inggris tersebut. Di mana, pihaknya telah memindahkan 20 guru dari 60 guru bahasa Inggris SD negeri dengan status guru bantu, guru tidak tetap dan PNS ke SMP negeri.

“Kini masih ada 40 guru bahasa Inggris lagi yang tengah kami perjuangkan untuk dipindahkan ke SMP. Karena guru ini masih menggunakan KTSP,” sebut Jamal.

Sedangkan untuk guru bahasa Inggris di sekolah swasta, Jamal katakan tergantung kebijakan sekolah tersebut. Ia memperkirakan, jumlah guru bahasa Inggris di SD/MI negeri dan SD/MI swasta hampir 300 orang.

“Di sekolah swasta, silakan mata pelajaran bahasa Inggris menjadi pelajaran tambahan,” katanya.(yls)

Laporan DEBSY MEDYA SEPTIANI, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook