PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Guna mengatasi limbah medis di masa pandemi Covid-19, Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Universitas Muhammadiyah Riau melakukan kerja sama dengan Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Andalas (Unand), Ahad (14/8/202).
Anggota tim peneliti Umri Abrar Ridwan kepada Riaupos.co mengatakan, kerja sama ini dilakukan dalam bentuk kolaborasi riset bidang keilmuaan untuk melakukan penelitian terkait interaksi antara kandungan sampah medis yang sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produk pirolisis.
Di mana, peningkatan limbah medis pascapandemi Covid-19 menjadi permasalahan yang sangat serius dihadapi oleh masyarakat. Keberadaannya bahkan mengakibatkan polusi dan dapat merusak lingkungan hidup di sekitarnya.
Para ilmuwan telah melakukan berbagai cara untuk memusnahkan limbah medis dengan metode yang tepat, cepat dan bermanfaat. Salah satu metode yang sangat terkenal dan masih digunakan adalah sistem pirolisis.
"Pirolisis adalah rekayasa konversi termal yang mengubah limbah medis dari benda padat menjadi cair dan gas yang mampu-bakar tanpa kehadiran oksigen. Minyak hasil pirolisis berbagai macam bahan bakar organik telah teruji mampu berperan sebagai salah satu sumber energi alternatif di tengah kelangkaan bahan bakar fosil, "ucapnya.
Dilanjutkan Abrar, selama ini sistem pirolisis yang ada hanya mengubah campuran limbah medis dengan hasil rendemen yang sedikit. Untuk meningkatkan rendemen, banyak cara yang ditempuh. Yaitu mengatur temperatur dan tekanan di dalam sistem serta membuat ukuran pencacahan yang semakin kecil sebelum masuk ke ruang bakar. Akan tetapi penelitian ini telah banyak dilakukan dan telah mendapatkan data yang cukup signifikan untuk diterapkan di industri.
Namun, yang belum banyak diteliti adalah bagaimana menemukan campuran limbah medis terhadap limbah yang lainnya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pirolisis.
"Penelitian ini dirancang untuk menganalisis sinergisitas antara kandungan sampah medis terhadap komposisi minyak dan mengevaluasi komposisi optimal sampah medis yang mampu menghasilkan minyak yang memiliki kualitas termal yang baik dengan kuantitas maksimal, "jelas Abrar.
Sementara itu dosen pengelolaan limbah B3 Unand, Yommi Dewilda mengatakan, program riset keilmuan yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat dalam pelaksanaan riset sebagai implementasi dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) berupa penelitian di luar kampus.
Kerja sama ini diharapakan tidak hanya memberi mahasiswa kemampuan tentang teknik pengolahan limbah medis secara termal, tetapi juga menambah wawasan mahasiswa tentang metode pengelolaan limbah medis yang tepat dan ramah lingkungan.
Sebagai bentuk realisasi awal kerja sama ini, Umri telah melaksanakan kegiatan pematangan wawasan mahasiswa dalam bentuk seminar Pengelolaan Limbah B3, 12 Mei 2022 lalu.
"Melalui seminar ini kami berharap mahasiswa menjadi lebih paam tentang bagaimana mengelola limbah B3 medis agar tidak mencemari lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan, selain melakukan pengelolaan, limbah B3 medis berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber energi," jelasnya.
Laporan: Prapti Dwi Lestari (Pekanbaru)
Editor: Edwar Yaman