Dampak langsung yang dapat dirasakan dari hasil proses pembelajaran dinamakan dampak instruksional (Instructional Effects). Dampak langsung yang pertama dihasilkan oleh penelitian ini adalah adanya perbedaan yang positif dan cukup signifikan antara kondisi sebelum dilakukannya proses pembelajaran dibandingkan dengan kondisi setelah pembelajaran.
Terjadinya peningkatan hasil pembelajaran peserta didik tersebut, menandakan bahwa model pembelajaran yang dikembangkan ini terbukti mampu meningkatkan kemampuan critical thinking, communication, collaboration, and creativity. Untuk melihat sejauh mana manfaat dari penerapan model pembelajaran COP ini, maka penelitian mengukur tingkat critical thinking, communication, collaboration, and creativity dari peserta didik saat proses pembelajaran berlangsung.
Setiap penelitian dituntut memiliki nilai kebaruan (novelty) dari penelitian terdahulu sehingga terlihat jelas perbedaan dan dampak yang diberikannya. Ada beberapa kebaruan yang dihasilkan dari pengembangan model pembelajaran COP ini dilihat dari komponen model yang dimilikinya. Kebaruan yang pertama adalah modifikasi dari kombinasi dua model pembelajaran yaitu model Problem Based Learning dan Cooperative Tipe STAD, namun ikut menyertakan e-learning sebagai bagian komplementer/pelengkap dari model tersebut saat proses pembelajaran berlangsung.
Model COP ini dikembangkan berdasarkan kajian mendalam yang bersifat filosofis, teoritis dan psikologis sehingga mampu dipertanggungjawabkan. Kebaruan yang kedua adalah perumusan sintak pembelajaran baru terdiri dari 7 sintak : (1) Submission of goals and motivation, (2) Smart Grouping, (3) Define Problems, (4) Discussion, (5) Present, (6) Evaluation, (7) Reward. Kebaruan berikutnya adalah sistem pendukung model pembelajaran COP yaitu (1) Buku Model Pembelajaran, (2) Buku Panduan Mengajar, (3) Modul Struktur Data, dan (4) Buku Panduan Aplikasi E-Learning (SCOP) (5) Aplikasi SCOP.
Kebaruan lainnya adalah indikator penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan untuk pengukuran efektivitas model pembelajaran ini berbeda dari yang sudah pernah dilakukan oleh penelitian sebelumnya. Hal ini terlihat dari meningkatnya kemampuan critical thinking, communication, collaboration, and creativity peserta didik Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran COP yang dikembangkan dinyatakan valid, praktis, efektif dan memiliki kebaruan sehingga layak untuk diterapkan pada bidang ilmu komputer khususnya mata kuliah struktur data dan mata kuliah pemrograman.
Implikasi praktis dari penerapan model COP ini dirasakan oleh tiga pengguna yaitu tenaga pendidik, peserta didik, serta institusi pendidikan. Tenaga pendidik terlihat mengalami peningkatan kemampuan dalam mengorganisasi proses pembelajaran dengan jauh lebih baik dan menyenangkan. Peserta didik juga menunjukkan peningkatan prestasi belajar, memiliki kemampuan critical thinking, communication, collaboration, and creativity untuk menjadi programmer yang andal. Institusi pendidikan ikut merasakan dampak penerapan model COP ini dimana terjadi peningkatan kualitas lulusan yang berdampak positif terhadap popularitas dan kredibilitas institusi di mata masyarakat. Model COP yang dikembangkan ini diharapkan mendapat komitmen penuh dan kerja sama antara institusi pendidikan dengan pemerintah untuk memastikan keberlangsungan model ini pada mata kuliah lainnya dengan karakteristik serupa.***
Artikel ini ditulis oleh Dr (c) Yogi Yunefri MKom berdasarkan disertasi untuk penyelesaian Program Doktor (S-3) pada Prodi Pendidikan Teknologi Kejuruan Pascasarjana Universitas Negeri Padang dengan Tim Promotor Prof Dr Nizwardi Jalinus MEd dan Co-Promotor Ir Syahril ST MSCE PhD yang telah lulus diseminarkan pada ujian tertutup pada 24 Agustus 2020 pukul 17.30 WIB dengan Tim Penguji yaitu Prof Ganefri PhD, Dr Fahmi Rizal MPd MT, Prof Dr Ambiyar MPd, Dr Dedy Irfan SPd MKom, Prof Dr Ir Ivan Hanafi MPd (Penguji Eksternal dari Universitas Negeri Jakarta).