Belum lagi dari sektor pariwisata, sambung Zukri, Pelalawan memiliki objek pariwisata yang telah dikenal dunia. Yakni kedahsyatan gelombang Bono. Namun sayangnya, sejauh ini pembangunan infrastrukturnya masih belum memadai. Seperti kondisi jalan lintas Bono yang telah lama sangat memprihatinkan. Jika mengharapkan keuangan daerah, tentunya perkembangan objek wisata ini tidak akan berhasil dengan optimal. Pasalnya, Pemkab Pelalawan hanya mampu menganggarkan dana dari APBD Pelalawan sebesar Rp200 miliar untuk seluruh pembangunan infrastruktur daerah hasil pemekaran Kabupaten Kampar ini di tengah kondisi devisit keuangan pemerintah daerah.
"Jadi, kami perlu peranan media khususnya RPG untuk membantu dan mendorong percepatan kemajuan pembangunan Pelalawan," ujarnya.
Sementara itu Wakil Dirut Riau Pos Ahmad Dardiri mengatakan, media RPG siap mendukung upaya percepatan pembangunan daerah yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan terpilih. Yakni program Pelalawan Maju melalui publikasi kepada publik melalui pemberitaan yang akurat.
"Ya, RPG merupakan media yang saat ini telah mengikuti perkembangan digital yang hasilnya sudah berkembang pesat. Artinya, kami punya semua bentuk media mainstream bidang komunikasi dan publikasi, kecuali radio. Tidak hanya media cetak atau koran, tapi kami juga punya online atau website yang telah memiliki banyak pengikut, hingga media televisi. Dan melalui kunjungan kerja ini, kami tentunya sangat siap men-support publikasi segala aktivitas program Pemkab Pelalawan," tuturnya seraya menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan yang luar biasa oleh Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan.
Usai menyerahkan cendera mata dan berpamitan kepada Bupati Pelalawan H Zukri, rombongan pimpinan media RPG bergerak menyambangi Gedung DPRD Pelalawan.
Di gedung legislatif ini, rombongan diterima dan disambut langsung Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin SH MH di sela-sela kesibukannya menyambut kunjungan kerja rombongan Ketua DPRD Provinsi Jambi. Dalam penyampaiannya, Baharuddin memberikan apresiasi atas kunjungan kerja pimpinan RPG. Apalagi, kiprah RGP sebagai media besar dalam membantu publikasi program pemerintah dan juga legislatif di Riau, khususnya Pelalawan, tidak perlu lagi diragukan.
"Jadi, kami dari DPRD Pelalawan tentunya sangat memerlukan peranan media, khususnya RPG dalam membantu publikasi upaya kami untuk mengontrol kegiatan program Pemkab Pelalawan. Sehingga kegiatan tersebut diketahui dan dapat dirasakan manfaatnya oleh maayarakat di Negeri Amanah ini. Intinya, kami dan media ini ibarat seperti uang koin yang saling memerlukan," terangnya.
Dijelaskan mantan aktivis fakultas Hukum UIR ini bahwa, dirinya memahami kondisi rekan media di lapangan, khususnya RPG dalam menyajikan informasi yang akurat sehingga dapat dipahami masyarakat luas di Riau. Hanya saja, sejauh ini, pihaknya dan pemkab mengalami sedikit kesulitan akibat adanya aktivitas media tak jelas yang menghambat investasi dan kemajuan pembangunan daerah. Hal ini disebabkan kondisi Pelalawan yang menjadi daerah pelintasan antarprovinsi.
"Jadi, dari data yang kami peroleh, ada sebanyak 150 media yang berada di Pelalawan. Belum lagi media luar daerah yang tidak terdata di Diskominfo Pelalawan. Untuk itu, di sini kami perlu peranan rekan media khususnya RPG, untuk membantu memerangi informasi hoax dari media tak jelas. Sehingga berita itu tidak menghambat upaya pemerintah untuk mempercepat kemajuan pembangunan daerah," ujarnya.
Sementara itu Wakil Dirut Riau Pos, Ahmad Dardiri mengatakan, media RPG sangat mendukung upaya DPRD Pelalawan dalam mengawal kemajuan pembangunan daerah. Khususnya memberikan informasi yang valid dan benar. Pasalnya, sejauh ini sangat banyak media yang tidak menerapkan pemberitaan yang berimbang atau cover both side.