PELALAWAN (RIAUPOS.CO) - Intensitas curah hujan yang kian meninggi dan mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Pelalawan sejak dua pekan terakhir, menyebabkan meluapnya debit air Sungai Kampar.
Sejumlah ruas jalan di Dusun Muara Sako, Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam dan Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalankerinci ikut digenangi air dengan ketinggian mencapai 20-30 centimeter. Meski mengganggu aktivitas masyarakat setempat, namun jalan masih bisa dilalui masyarakat menggunakan kendaraan.
’’Curah hujan yang telah terjadi sejak dua pekan terakhir khususnya pada Selasa (12/12) pagi hingga sore ini, telah menyebabkan ruas jalan darat di Dusun Muara Sako dan Desa Rantau Baru mulai digenangi air dengan ketinggian mencapai 20-30 centimeter. Dan musibah bencana banjir ini merupakan musibah rutinitas tahunan yang dialami warga di daerah aliran atau bantaran sungai (DAS) di Negeri Seiya Sekata ini,’’ terang Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Zulfan MSi kepada Riau Pos, Selasa (12/12).
Diungkapkannya, meski saat ini air sudah merendam dan menggenangi ruas badan jalan, namun kondisi banjir tidak sampai merendam rumah warga. Pasalnya, warga yang telah terbiasa mengalami bencana tahunan ini, telah terlebih dahulu melakukan antisipasi dengan membuat rumah panggung dengan ketinggian 3-5 meter dari ketinggian air Sungai Kampar.
‘’Sejauh ini, berdasarkan laporan dari pihak Kecamatan Langgam dan Pangkalankerinci, belum ada rumah warga yang direndam banjir, karena warga telah mengantisipasi terlebih dahulu dengan membuat rumah panggung. Namun demikian, kami langsung turun ke lokasi hari ini untuk melakukan pemantauan dan penanggulangan. Serta mendata warga terdampak di lapangan dan melihat kondisi masyarakat terkini,’’ ujarnya.
Ditambahkannya, untuk langkah penanggulangan bencana banjir ini, pihak Kecamatan Langgam dan juga Pangkalankerinci, telah membuka posko kesehatan di kantor desa dan lurah masing-masing kecamatan.
‘’Kita intens melakukan pemantauan perkembangan debit air sungai baik Sungai Kampar maupun Sungai Nilo di Kecamatan Ukui. Dan kita juga intens berkoordinasi dengan Pemkab Kampar serta PLTA Koto Panjang. Sehingga jika banjir bandang terjadi, maka kita dapat melakukan penggulangan secara cepat agar tidak terjadi korban jiwa. Sedangkan berdasarkan pendataan kita, sebanyak 27 desa masuk dalam peta rawan banjir di Pelalawan yang tersebar di enam kecamatan yakni Kecamatan Langgam, Pangkalankerinci, Pangkalan Kuras, Pelalawan, Bunut, Ukui dan Teluk Meranti,’’ tutupnya.(hen)
Laporan MUHAMMAD AMIN, Pelalawan