PANGKALANKERINCI (RIAUPOS.CO) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pelalawan meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan melalui Dinas Kesehatan (Diskes) serius dalam mencegah kasus gizi buruk. Salah satunya aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya asupan gizi bagi anak.
Demikian hal ini disampaikan Ketua DPRD Pelalawan Baharuddin SH MH kepada Riau Pos, Selasa (10/1) di ruang kerjanya. Dikatakannya, hal tersebut dilakukan sebagai upaya untuk menekan dan mencegah kasus gizi buruk di Negeri Seiya Sekata ini.
''Ya, kita minta Diskes harus lebih giat lagi memberikan sosialiasi kepada masyarakat tentang pentingnya asupan gizi yang sehat bagi anak. Sehingga upaya ini dapat mencegah munculnya kasus gizi buruk di Pelalawan,'' terangnya.
Diungkapkan legislator Partai Golkar ini, tidak semua masyarakat paham akan pentingnya asupan gizi yang sehat bagi balita. Sehingga Diskes perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat akan pentingnya asupan gizi yang sehat bagi anak.
''Jadi, kami minta Dinkes harus meningkatkan intensitas sosialisasi kepada masyarakat. Artinya, memberikan pahaman kepada masyarakat itu sangat penting. Agar masyarakat mengetahui pentingnya asupan gizi yang sehat untuk anak-anak mereka sehingga terhindar dari kasus gizi buruk,'' ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Diskes Pelalawan, H Asril SKm Mkes menagatakan bahwa, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya dalam memberantas kasus gizi buruk di Pelalawan, khususnya yang terjadi di kalangan warga kurang mampu. Di mana Diskes telah menekankan agar seluruh pusat kesehatan masyarakat (pusakesmas) yang ada disetiap kecamatan memberikan bantuan medis pertama ketika ditemukan kasus gizi buruk tersebut. Serta intens melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya asupan gizi bagi anak.
''Dan alhamdulillah, sejauh ini, khususnya tahun 2022 lalu, kami masih belum menemukan adanya kasus gizi buruk di Pelalawan. Namun demikian, kami akan terus berupaya maksimal untuk menekan kasus tersebut,'' ujarnya.
Ditambahkannya, selain upaya medis, yang dilakukan pemerintah daerah yakni dengan memberikan keseimbangan gizi pada bayi atau anak di bawah lima tahun (balita). Dan ini diseiringkan dengan program peningkatan perekonomian masyarakat khususnya bagi keluarga kalangan tidak mampu.(amn)