PELALAWAN (RIAUPOS.CO) -- Warga Kelurahan Sorek Satu, Kecamatan Pangkalan Kuras terpaksa harus rela turun ke jalanan untuk melakukan penggalangan dana perbaikan jalan kampung mereka tepatnya di jalan Pasir Putih Kampung Baru.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terhadap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan yang tak kunjung merealisasikan pembangunan jalan vital khususnya bagi anak sekolah untuk menuntut ilmu tersebut.
Padahal, jalan yang telah sudah berumur 20 tahun lebih dan dibangun pada masa Kabupaten Kampar sebelum berdirinya Kabupaten Pelalawan ini. Kondisinya sangat memprihatinkan dengan penuh lubang dalam, sehingga sangat rentan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalulintas (lakalantas).
Demikian hal ini disampaikan tokoh masyarakat Kelurahan Sorek Satu Bakri kepada Riau Pos, Ahad (8/12).
Dikatakannya, perbaikan jalan kampung baru yang rusak parah ini sudah sering disampaikan kepada Pemkab Pelalawan hingga anggota DPRD Pelalawan saat melakukan reses. Namun kenyataannya, hingga saat ini jalan tersebut tak kunjung direalisasikan perbaikannya. Setidaknya ada empat titik ruas badan jalan tersebut yang berlubang dengan kedalaman hingga 40 centimeter.
"Ya, warga sudah bosan melaporkan dan meminta bantuan kepada Pemkab Pelalawan melalui Dinas PUPR dan juga anggota DPRD Pelalawan khususnya Dapil IV (Kecamatan Pangkalan Kuras- Pangkalan Lesung), namun hingga saat ini tak kunjung direalisasikan perbaikannya," jelasnya.
Ia menambahkan, sebagai bentuk kekecewaan, maka warga berinisiatif untuk memperbaiki jalan rusak tersebut secara swadaya dengan cara bergotong royong serta meminta sumbangan ke jalan khususnya di Jalan Lintas Timur tepatnya di depan kantor Camat Pangkalan Kuras.
"Alhamdulillah, meski dana yang terkumpul masih belum maksimal, tapi in sya Allah bisa untuk melakukan tambal sulam jalan kampung kami yang rusak ini," terangnya.
Diungkapkan Bakri, jalan Pasir Putih Kampung Baru tersebut, merupakan akses vital yang melintasi dua sekolah favorit yakni SDN 011 dan SMAN 1 Pangkalan Kuras. Ribuan anak sekolah, setiap hari melewati jalan rusak tersebut. Tentunya warga setempat sangat khawatir jalan rusak tersebut akan menelan korban jiwa jika tidak cepat diperbaiki.
"Jadi, kita tidak ingin jalan rusak itu berdampak menimbulkan terjadinya korban jiwa akibat lakalantas, khususnya dari kalangan pelajar," katanya. (amn)