Kawanan Gajah Liar Muncul di Desa Kuala Terusan

Pelalawan | Kamis, 07 Januari 2021 - 10:30 WIB

Kawanan Gajah Liar Muncul di Desa Kuala Terusan
Tim Balai Besar KSDA Riau menunggangi gajah latih yang digunakan untuk menggiring empat gajah liar di Kecamatan Peranap menuju Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Ahad (16/6/2019).

PANGKALANKERINCI, (RIAUPOS.CO) - Setelah sebelumnya masuk ke pemukiman penduduk di Desa Penarikan, Kecamatan Langgam akhir Desember 2020 lalu, kawanan gajah liar kembali muncul dan merusak lahan perkebunan warga di Desa Kuala Terusan, Kecamatan Pangkalankerinci, Rabu (6/1) siang.

Hewan bertubuh besar itu sudah merusak tanaman kelapa sawit, karet serta tanaman pisang milik warga setempat. Mamalia raksasa dilindungi dengan sebutan elephas maximus sumatranus yang diperkirakan berjumlah sebanyak dua ekor ini, mulai merusak tanaman kelapa sawit sejak tiga hari terakhir.


"Ya, ada sekitar belasan ekor gajah dewasa yang sudah merusak tanaman kelapa sawit, karet serta tanaman pisang milik warga di Desa Kuala Terusan. Tentunya kehadiran kawanan gajah liar ini, membuat warga menjadi takut dan juga merugi akibat tidak dapat memanen hasil kebun

mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini," terang salah seorang warga Desa Kuala Terusan Aprianto kepada Riau Pos, Rabu (6/1).

Diungkapkan pria yang akrap disapa Uwak ini, berdasarkan informasi yang diperolehnya dari warga setempat, kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah sebanyak 14 ekor ini, sudah muncul dan merusak tanaman warga sejak tiga hari terakhir.

Tepatnya tak jauh dari bibir aliran Sungai Kamparkiri dan Sungai Nilo Pangkalankerinci. Bahkan, gerombolan gajah liar itu, sebelumnya juga sudah merusak tanaman warga di Desa Rantau Baru tepatnya di Teluk Pobaung, Kecamatan Pangkalankerinci.

"Informasih dari warga, kawanan gajah ini sebelumnya berada di Desa Rantau Baru, Kecamatan Pangkalankerinci tepatnya di Teluk Pobaung aliran Sungai Kampar. Karena tanaman warga di desa itu sudah habis dimakan atau dirusak, kawanan gajah ini bergerak menuju Desa Kuala Terusan untuk mencari makan dengan merusak tanaman kebun warga setempat sambil mengeluarkan suara yang sangat kuat," ujarnya.

Untuk itu, sambung uwak Aprianto, warga berharap agar instansi terkait seperti BKSDA dan juga Balai TNTN, dapat segera mengevakuasi atau mengusir hewan langka itu dari lahan kebun warga dan dikembalikan ke habitatnya di hutan. Sehingga tidak merugikan dan mengancam keselamatan masyarakat petani tempatan.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau, Suharyono membenarkan hal tersebut. Suharyono mengatakan, kalau kawanan gajah liar tersebut sudah terlihat sejak beberapa hari yang lalu.

"Kita sudah mendapatkan laporan dari Call Center terkait keberadaan kawanan gajah liar tersebut. Tim Wild Respons Unit (WRU) yang kita miliki akan segera dikerahkan turun ke lapangan untuk memantau keberadaan kawanan gajah liar tersebut, sehingga hewan dilindungi itu dapat segera dikembalikan ke habitatnya," tutupnya.(amn)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook