PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Organisasi perangkat daerah (OPD) di jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, terutama Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan diminta agar mempercepat pemberian vaksinasi Covid-19 bagi pelajar. Hal ini guna antisipasi penyebaran Covid-19 varian Omicron.
Disampaikan Wakil Wali Kota (Wawako) Pekanbaru H Ayat Cahyadi SSi akhir pekan lalu, ahli epidemiologi memprediksi lonjakan kasus covid varian Omicron ini terjadi rentang waktu Februari hingga Maret 2022. Kini jenis varian Omicron membuat lonjakan kasus di ibukota negara, Jakarta.
"Makanya dengan vaksin kita antisipasi sebaran virus varian baru ini. Kita sama-sama berdoa supaya jangan ada kasus," kata dia.
Menurutnya, pemberian vaksin terhadap pelajar terus di gesa dinas pendidikan dan dinas kesehatan. Mereka menyasar pelajar yang berada di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Apalagi sebagian dari pelajar telah menjalani Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penuh. Tingkat resiko mereka terpapar Covid-19 juga tinggi. Maka selain protokol kesehatan, dikatakan Ayat, vaksinasi juga diperlukan guna antisipasi sebaran virus.
"Vaksinasi tidak kita paksa. Karena sudah hampir dua tahun tidak belajar tatap muka, kita ingin tatap muka. Namun bagaimana ikhtiar kita, ikhtiar kita ya dengan vaksin," terang Ayat.
Ayat juga memastikan belum ada gejala berat yang dialami seseorang usai vaksinasi. Belum ada warga Kota Pekanbaru yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Pemerintah kota juga telah menyiapkan tenaga kesehatan yang menangani seseorang jika mengalami KIPI.
"Kita sudah tugaskan dan perintahkan kepada dinas kesehatan, bahkan seluruh kepala puskesmas. Jadi selesai divaksin jangan dulu pulang. Tunggu 15-30 menit lihat reaksinya. Itulah gunanya agar bisa diantisipasi jika ada KIPI," singkatnya.(ali)