AWAL TAHUN KOMISI IV GELAR HEARING

Penanganan Sampah dan Banjir Tak Maksimal

Pekanbaru | Senin, 30 Desember 2019 - 11:34 WIB

Penanganan Sampah dan Banjir Tak Maksimal
Tak Berfungsi : Salah satu drainase yang berada di RW 05 Kelurahan Bandar Raya, Payung Sekaki tidak berfungsi maksimal mengaliri air saat hujan turun. Anggota DPRD Kota Pekanbaru Robin Eduar bersama warga meninjau langsung ke lokasi, pekan lalu. (DPRD PEKANBARU for Riau Pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- PENANGANAN sampah di Kota Pekanbaru dinilai tidak maksimal. Hal ini terlihat dari masih berseraknya sampah di pinggir-pinggir jalan Kota Pekanbaru, dan juga di kompleks perumahan warga, bahkan di lokasi tetap di pasar-pasar. 

Parahnya lagi, tumpukan sampah ini sudah terlihat di pintu-pintu masuk Kota Pekanbaru. Baik dari Kampar-Pekanbaru, Siak-Pekanbaru, Pelalawan-Pekanbaru dan dari pintu-pintu masuk lainnya. Padahal, untuk pengelolaan sampah Pekanbaru, sudah diserahkan ke pihak ketiga, dengan anggaran yang tidak sedikit, namun realisasinya dilapangan masih tidak sessuai dengan harapan.


"Memang tak sanggup sepertinya pihak swasta mengelola sampah Pekanbaru. Apalagi perusahaan pengelolanya tak bermodal kan," kata warga Dimas, warga Jalan Soekarno-Hatta, Tampan, kepada Riau Pos.

Dimas mengomentari tumpukan sampah yang tak jauh dari Rumah Sakit Awal Bros Panam, meski sudah disiapkan ambrol namun sampah juga menumpuk di jalanan, dan sampai masuk menumpuk di dalam parit. 

"Ini juga salah satu penyebab banjir di Panam, kalau seperti ini terus, baik serahkan saja pengelolaan sampah ke Kecamatan lagi, Dinas Lingkungan Hidup pun tak nampak lagi kerjanya, harusnya ada sanksi dari Dinas ini," ungkap Dimas lagi.

Sampai saat ini, sampah dan banjir masih disebut warga satu kesatuan, selagi sampah tidak terangkut dengan tepat waktu, dan selalu menutup aliran air di dalam parit, maka banjir tetap akan terjadi. Ditambah prilaku masyarakat yang tidak peduli. 

"Setelah banjir aja baru sibuk protes, ini tak bisa dipungkiri, memang begitu prilaku masyarakat kita kan. Maka ketegasan Pemerintah lah yang harus ditegakkan," sambung Bambang, warga Cipta Karya, Tampan.

Memang sanksi dari Pemerintah saat ini sudah membentuk tim atau satgas sampah. Menangkap tangan semua warga yang buang sampah sembarangan. "Ini jika tidak tegas ya sama saja, maka jangan tebang pilih lah soal penegakan aturan sampah ini," tuturnya lagi.

Menanggapi masalah sampah dan banjir ini, Anggota DPRD kota Pekanbaru, Robin Eduar menegaskan menjadi perhatian pihaknya di Komisi IV. "Tentu masalah sampah ini menjadi perhatian serius, apalagi dampaknya cukup tidak baik bagi banyak pihak. Kami akan rapat dulu di internal komisi IV, dan akan kami panggil hearing OPD terkait, " kata Robin yang juga merupakan anggota komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Ahad (29/12).

Artinya, nanti setelah hearing kata politisi PDIP ini masalah sampah sudah harus ada jawaban untuk masyarakat agar tidak komplen lagi.

Begitu juga soal banjir, Robin juga mengatakan, banjir ini juga banyak jadi keluhan masyarakat, khususnya masyarakat dimana dia dia pilih, Dapil VI payung sekaki-Senapelan. "Karna di payung sekaki aduan warga paling banyak masalah banjir. Apalagi ini musim penghujan kasihan warga yang setiap kali hujan rumahnya terkenak banjir," kata Robin.

Bersama warga setempat, Robin pun mengaku turun ke lapangan dimana ada drainase yang tidak bisa dimaksimalkan saat menampung air hujan. Salah satu caranya ialah dikeruk. 

"Ada kemarin saya bersama RW/RT kunlap ke kelurahan bandar raya meninjau drainase yang tidak berfungsi, dan sampai masalah ini jadi perhatian Pemko untuk penanganan seriusnya, kami akan desak terus," papar Robin lagi.

Karena memang, banjirnya kata Robin airnya sudah masuk ke rumah warga. "Kalau tidak segera diambilkan tindakan, alamat warga tidak akan tenang saat hujan turun," ungkap nya lagi, sepeti di RW 05 Kelurahan Bandarraya, Payungsekaki.(ksm)

Laporan AGUSTIAR, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook