BANJIR BANDANG DI LABUHANBATU UTARA DAN LABUHANBATU, SUMUT

Satu Keluarga Hilang Masih Dicari

Pekanbaru | Senin, 30 Desember 2019 - 11:37 WIB

Satu Keluarga Hilang Masih Dicari
HANYUT: Kondisi pascabanjir bandang yang melanda Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Labuhanbatu, Sumatera Utara pada 29 Desember 2019 sekitar pukul 01.30 WIB. Bencana ini menyebabkan rumah, jembatan hingga sekeluarga hanyut. (BNPB labuhanbatu For Riau Pos)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Tim gabungan yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara meliputi dari unsur TNI, Polri, BPBD, Badan SAR dan masyarakat masih terus melakukan upaya evakuasi dan pencarian satu keluarga yang dinyatakan hilang diduga terseret banjir bandang di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara hingga Ahad (29/12).

Menurut laporan rilis yang diterima Riau Pos, satu keluarga yang masih dalam pencarian tim gabungan tersebut merupakan warga Desa Pematang yang diduga terdiri dari lima orang. Selain satu keluarga yang dinyatakan hilang, banjir juga menyebabkan sedikitnya 9 rumah hanyut/hilang dan 17 unit rumah lainnya rusak berat. Banjir bandang tersebut juga membuat Desa Hatapang terisolir dari dunia luar karena akses terputus.


Kemudian, banjir bandang juga menghancurkan 1 jembatan besar di jalan kabupaten dan sejumlah jembatan kecil lainnya hanyut terbawa arus banjir. Selain kerugian infrastruktur, lahan pertanian seluas 15 hektar juga rusak tertimbun material banjir bandang berupa lumpur, bebatuan dan puing batang kayu berukuran besar.

Di samping itu, banjir juga memicu munculnya pergerakan tanah berupa tanah longsor sepanjang 100 meter dengan kedalaman hingga 5 meter.

Sebagai upaya penanganan bencana banjir bandang tersebut, tim telah membentuk posko darurat bencana dengan bantuan dari TNI sebanyak 25 personel ditambah satu kompi Polsek, BPBD dan unsur terkait lainnya.

Tim juga telah mengevakuasi masyarakat ke tempat pengungsian yang lebih aman seperti sekolah dan tempat ibadah. Selain itu bantuan logistik sudah diberikan kepada masyarakat terdampak dan tim gabungan terus bergerak untuk mengevakuasi dan memberi bantuan khususnya bagi warga Desa Hatapang yang terisolir.

Sementara itu, dua alat berat milik swasta telah dikerahkan untuk membantu proses pembukaan jalan dan lahan yang tertutup material banjir bandang.

Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Sumatera Utara, Riadhil A Lubis mengakui perihal banjir bandang di Dusun Siria Ria, Desa Pematang, Kecamatan Na IX-X,  Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara. Hujan dengan intensitas deras menyebabkan meluapnya sungai Lubuk Natiko dan Sungai Siria-Ria dan membawa material kayu dan batu dari arah hulu pada 29 Desember 2019 sekitar pukul 01.30 WIB.

Lebih lanjut Riadhil mengatakan bahwa Tim BPBD dan instansi terkait duah turun ke lapangan untuk melakikan kajia cepat dan pertolongan pertama. Data sementara menyebutkan bahwa 3 rumah hanyut, jembatan penghubung Dusun Padang Nabidang menuju Dusun Siria-ria Terputus total, bahkan akses untuk berjalan tidak bisa di tempuh menuju Dusun siria-ria. Dibutuhkan alat berat membersihkan material batu dan kayu.

Aliran banjir juga menyebabkan banjir di Kabupaten Labuhan Batu yaitu di Dusun Aek Pala, Desa Janji. Rumah warga sebanyak 11 unit terendam air. BPBD Kab Labuhan Batu sudah turun ke lapangan untuk membantu warga.

Sebagai imbauan upaya antisipasi potensi bencana alam yang dipicu oleh faktor cuaca dan musim hujan, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo melalui rilis resmi BNPB RI, telah mengeluarkan surat yang diedarkan kepada seluruh Kepala Daerah untuk mengambil langkah Pengurangan Risiko Bencana.

Dalam surat tersebut, Kepala BNPB menghimbau agar setiap daerah dapat melakukan upaya pencegahan dari potensi ancaman bencana hidrometeorologi seperti angin puting beliung, tanah longsor, banjir hingga banjir bandang di wilayahnya masing-masing-masing.

Dalam berbagai kesempatan, Kepala BNPB selalu menegaskan bahwa urusan bencana adalah urusan bersama. Maka dari itu perlu adanya sinergi baik dari pemerintah, dunia usaha, komunitas, masyarakat dan peran media massa dalam penanggulangan bencana

Sejalan dengan hal itu, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi juga telah meneruskan surat himbauan tersebut kepada seluruh pemimpin daerah kabupaten/kota di seluruh Provinsi Sumatera Utara sebagai komando dari pusat untuk melakukan upaya pengurangan risiko bencana hidrometeorologi yang dipengaruhi oleh faktor cuaca.

Sementara itu, menurut catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) masih memprediksi bahwa intensitas hujan sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Utara hingga tiga hari ke depan sejak 29 Desember 2019. Sehingga dihimbau agar tim gabungan beserta masyarakat dapat mengantisipasi adanya potensi cuaca tersebut.(aga)

Laporan EKA G PUTRA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook