PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - PUTUSNYA jaringan gas (Jargas) di pipa induk Jalan Jenderal Sudirman yang mengganggu suplai pelanggan telah berakhir. Sebelumnya, suplai sempat terputus untuk 12.183 sambungan rumah tangga (SR) yang meliputi enam kecamatan se-Kota Pekanbaru.
Direktur Perusahan Sarana Pembangunan Energi Madani (SPEM) Panzi Barza MM mengatakan putusnya pipa induk telah mengganggu suplai gas untuk pelanggan. Namun kondisi tersebut tidak berlangsung lama. Dampak galian pihak kontraktor IPAL yang membuat bocor pipa induk gas telah selesai diperbaiki petugas. Perbaikan sudah dapat diatasi dan selesai pekerjaannya pada Senin (24/10).
"Sudah selesai semua sesuai dengan tanggal tersebut. Sudah tidak ada kendala," ujar Panzi Barza kepada Riau Pos Kamis (27/10).
Seperti dijelaskan Panzi Barza sebelumnya, bahwa penyebab bocornya pipa induk di Jalan Jenderal Sudirman tersebut dampak dari tergalinya oleh alat eskavator pihak IPAL, dalam melaksanakan pekerjaan rutinitas penggalian sehingga pipa tersebut terangkat dan terjadi kebocoran.
Kebocoran mengakibatkan suplai jaringan gas rumah tangga terhenti pada pelanggan jargas di seluruh wilayah Kota Pekanbaru pada Ahad (23/10) dari pukul 03.00 WIB- pukul 14.00 WIB. Setelah proses perbaikan kebocoran maka untuk wilayah Kecamatan Limapuluh, Pekanbaru Kota dan Sail sudah dapat teraliri kembali. Sementara untuk wilayah Senapelan, Sukajadi dan Marpoyan Damai baru teraliri pada Senin, (24/10) pukul 17.00 WIB.
Ditanya pelanggan yang sempat menerima aliran gas secara belum penuh sampai di dapurnya, Panzi Barza kembali memastikan suplai gas sudah diterima secara normal kembali pasca perbaikan jaringan pipa induk di Jalan Jenderal Sudirman yang sempat terjadi kebocoran tersebut."Sudah aman (suplai gas ke semua pelanggan, red)," tambah Panzi lagi.
Gangguan suplai gas sempat dialami pelanggan di Kecamatan Lima Puluh dengan total 3.713 sambungan rumah tangga (SR), Kecamatan Pekanbaru Kota 1.330 SR, pelanggan di Kecamatan Sail 1.940 SR, Kecamatan Senapelan, Sukajadi dan Marpoyan Damai 5.200 SR.(nda)