Penambahan Kuota BBM Subsidi Belum Diakomodir

Pekanbaru | Rabu, 28 September 2022 - 08:58 WIB

Penambahan Kuota BBM Subsidi Belum Diakomodir
Herman (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Usulan Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kelautan dan Perikanan, untuk  penambahan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk ratusan nelayan di Kota Dumai belum diakomodir pemerintah pusat. Padahal, para nelayan sudah mengeluhkan kondisi tersebut karena kesulitan untuk melaut.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau, Herman mengatakan, permintaan tambahan kuota BBM bersubsidi untuk nelayan Kota Dumai tersebut dikirim ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI melalui Ditjen Perikanan Tangkap.


''Penambahan kuota BBM subsidi untuk nelayan Dumai belum datang. Mekanismenya nanti pihak KKP yang menyurati pihak Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Minyak dan Gas (SKK Migas). Jadi kita tunggu saja,''katanya.

Saat ditanyakan apakah ada nelayan dari kabupaten lain yang mengeluhkan kekurangan stok BBM bersubsidi, Herman mengatakan tidak ada. Karena sejauh ini pihaknya baru mendapatkan laporan keluhan kekurangan BBM bersubsidi dari nelayan Dumai.

''Untuk di Riau ada beberapa SPBU, selain di Dumai ada juga di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), tapi di sana stok BBM subsidi untuk nelayan cukup,''ujarnya. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Riau mendapatkan laporan dari ratusan nelayan yang ada di kota Dumai. Para nelayan tersebut mengeluh tidak bisa melaut karena kekurangan stok  BBM bersubsidi yakni pertalite dan solar.

''Surat permohonan penambahan kuota BBM bersubsidi melalui SPBUN Koperasi Kerapu Kecamatan Dumai Barat, Kota Dumai ini sudah kita layangkan ke Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Cq Direktur Kepelabuhan Perikanan. Nanti kementerian akan menyampaikannya ke BPH Migas atau Pertamina,''kata Herman.

Herman mengatakan, kurangnya stok BBM bersubsidi itu disampaikan para nelayan saat dia melakukan kunjungan ke SPBUN di Pangkalan Sesai Dumai, yang dikelola oleh Koperasi Kerapu, Senin (20/9) lalu.

''Stok BBM yang ada di SPBUN Kerapu ini tidak mencukupi kebutuhan para nelayan. Setiap bulannya, 96 orang nelayan anggota koperasi ini membutuhkan 53.350 ribu liter untuk melaut. Sementara SPBUN ini hanya mendapatkan kuota BBM sebesar 35 ribu liter. Artinya, masih ada kekurangan kuota sekitar 18.350 liter lagi,''paparnya.(sol)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook