KRIMINAL, PENUSUKANM IMAM, MASJID

Penyerang Imam Masjid Belum Banyak Bicara

Pekanbaru | Selasa, 28 Juli 2020 - 08:45 WIB

Penyerang Imam Masjid Belum Banyak Bicara
Kepala RS Bhayangkara Polda Riau AKBP Agung Hadi (kemeja putih kanan) melihat IM, pelaku penyerangan imam masjid yang sedang diperiksa dokter, Senin (27/7/2020).(SOFIAH/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Empat hari sudah, IM (24), pelaku penyerangan imam Masjid Al-Falah Darul Muttaqin berada di ruang observasi kejiwaan RS Bhayangkara Polda Riau. Awalnya, observasi ditargetkan tiga hari sejak IM masuk pada Jumat (24/7) pukul 08.00 WIB. Namun kemudian ditambah sehari lagi. Pasalnya, IM masih belum banyak berbicara dan lebih sering menggunakan bahasa isyarat.

"Dari hasil pengamatan selama tiga hari lalu, yang bersangkutan memang kalau dilihat perilakunya mau berbicara. Namun begitu, ia lebih banyak berkomunikasi dengan bahasa isyarat. Jika tidak mau makan, isyaratnya melambaikan tangan," sebut Karumkit RS Bhayangkara AKBP Agung Hadi pada Riau Pos, Senin (27/7).


Sementara itu, untuk pengamatan medis, kesehatan pelaku dalam keadaan baik. Makan pun mau meski sedikit. "Semua dalam batas normal dan tidak ada masalah. Untuk interaksi lebih banyak dengan perawat perempuan daripada laki-laki," ungkapnya.

Disinggung tahapan berikutnya yang akan dilakukan terhadap pelaku, Pamen berbunga dua melati itu mengatakan bahwa IM diamati secara medis oleh dokter spesialis jiwa dan psikiater serta dokter umum. Kemudian, bekerja sama dengan biro psikologis Polda.

"Nanti dari situ dapat dilihat perilaku sehari-harinya, mengapa bisa terjadi kejadian seperti itu timbul. Itu nanti bisa dilakukan forensik psikiater. Di mana, tidak hanya dilihat dari yang bersangkutan namun juga lingkungan yang bersangkutan," ulasnya.

Diharapkan, dengan adanya observasi yang dilakukan dari pengamatan dokter spesialis dan biro psikologi nanti bisa diketahui penyebabnya. "Untuk saat ini belum bisa disimpulkan hasilnya. Ada penambahan hari, maksimal 14 hari," katanya.

Masih kata Agung, keluarga pelaku dapat menjenguk. Dan, saat Riau Pos ke RS Bhayangkara pada Senin (27/4), keluarga pelaku sedang ada di sana. Terlihat juga pelaku sedang diperiksa oleh dokter spesialis kejiwaan dari RSJ Tampan.

Sebagai informasi, peristiwa penyerangan itu terjadi pada Kamis (23/7) usai sang imam Yazid Umar Nasution menjalankan ibadah Salat Isya. Di mana saat memanjatkan doa, tiba-tiba datang pelaku dari arah depan mimbar masjid dan melakukan penyerangan pada korban.

Dada korban sebelah kiri atas sempat lecet. Yazid sempat menendang dan kakak pelaku pun ikut menahan pelaku agar perbuatan itu berulang. Dari situ pelaku langsung diamankan para jamaah dan dibawa petugas Polsek Pekanbaru Kota.(sof)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook