PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengisi hari pertama berdinas usai libur Idulfitri 1444 Hijriah, dengan mengunjungi sejumlah tokoh Provinsi Riau, Rabu (26/4). Dari kunjungan yang dilakukan, dia mendapatkan banyak masukan untuk membangun Kota Pekanbaru.
Para tokoh yang dikunjungi Muflihun di antaranya adalah dua mantan Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (Purn) H Saleh Djasit SH dan HM Rusli Zainal SE MP. Selain itu, kunjungan juga dilakukannya ke kediaman mantan Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus ST MT.
Dalam kunjungan yang dilakukan, Muflihun didampingi jajarannya seperti Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Poni Nasution ST MSi, Kadiskominfo Pekanbaru Raja Hendra Saputra, Kepala Bapenda Pekanbaru Alek Kurniawan, Inspektur Kota Pekanbaru Iwan Simatupang, Kadishub Pekanbaru Yuliarso,
Plt Kepala Dinas PUPR Edward Riansyah, Kasatpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian dan beberapa pejabat lainnya dan pada asisten serta kepala organisasi perangkat daerah (OPD).
Muflihun mengungkapkan, para tokoh yang dikunjungi memiliki sumbangsih yang besar bagi pembangunan, baik Kota Pekanbaru maupun Provinsi Riau.
Diungkapkannya, HM Rusli Zainal, Gubri dua periode memimpin Provinsi Riau sejak tahun 2003 hingga 2013 memiliki kemampuan lobi yang sangat baik ke pemerintah pusat. "Sosoknya yang tenang, petuahnya yang dalam, bercandanya yang ringan namun khas. Kita semua mungkin sependapat bahwa beliau ini memiliki kemampuan lobi ke pemerintah pusat yang luar biasa, sebut saja PON dan Paralimpik 2012 yang menjadi bukti kehebatannya meyakinkan pusat," kata Pj Wako Pekanbaru.
Sementara terhadap Saleh Djasit, Muflihun mengaku memiliki satu kesamaan, yakni memiliki kecintaan pada bidang sepakbola. Pada zaman Saleh Djasit memimpin Provinsi Riau tahun 1998 hingga 2003, tim PSPS Pekanbaru menjelma menjadi Los Galacticos Indonesia karena bertabur bintang timmas Indonesia seperti Hendro Kartiko, Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto.
Saat itu pula, PSPS Pekanbaru mendapatkan dukungan berbagai sponsor perusahaan besar di Riau. "Ketika kita melihat kembali apa yang sudah dilakukan Pak Saleh Djasit ada satu kesimpulan yang perlu kita ambil. Bahwa kekuatan komunikasi dan manajemen akan menghasilkan sesuatu yang besar. Maka sudah barang tentu, kita harus membangun komunikasi baik vertikal, horizontal dan kolaborasi kebaikan bersama-sama," paparnya.
Secara umum, dari kunjungannya ke kediaman para tokoh Riau ini, Pj Wako Pekanbaru mendapatkan sambutan hangat dengan suasana yang penuh keakraban.
Di kediaman Saleh Djasit, Muflihun diperkenalkan foto sejumlah tokoh. Saleh Djasit juga berbagi pengalaman saat memimpin Riau. Salah satu yang disampaikannya terkait kebersihan. Saleh Djasit menyebutkan, jika dirinya ketika itu meminta agar kebersihan di kabupaten/kota diberi peringkat terbaik hingga terburuk.
"Jadi saya minta diberi peringkat 1, 2, 3 hingga yang terburuk. Kebetulan peringkat terburuk itu Pekanbaru," ujar Saleh Djasit disambut tawa hangat Pj Wako Pekanbaru dan jajarannya.
Muflihun menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari para tokoh Riau yang dikunjunginya. Melalui kunjungan tersebut diharapkan mampu meningkatkan silaturahmi dan komunikasi antara pemerintah dan tokoh masyarakat. Selain itu juga diharapkan bisa menjaring informasi dan aspirasi sebagai acuan dalam menjalankan roda pemerintahan.
"Kami berharap melalui silaturahmi ke rumah tokoh masyarakat Riau ini bisa mendapatkan banyak informasi dan juga masukan guna membawa kemajuan dan meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Pekanbaru," singkat Muflihun.(ali)
