MENLHK SERAHKAN SERTIFIKAT ADIPURA KE PJ WAKO PEKANBARU

Buah Kerja Keras, Bentuk Apresiasi Supremasi Kota Bersih

Pekanbaru | Selasa, 28 Februari 2023 - 18:34 WIB

Buah Kerja Keras, Bentuk Apresiasi Supremasi Kota Bersih
Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan Sertifikat Adipura pada Pj Wako Pekanbaru Muflihun di Aula Manggala Wanabakti Gedung Kantor Kemen LHK, Jakarta Pusat Selasa (28/2/2023) (DISKOMINFO UNTUK RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -  Senyum semringah tersungging dari bibir Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP. Usahanya dalam satu tahun terakhir untuk membenahi Kota Pekanbaru berbuah manis. Kota Pekanbaru diganjar penghargaan Sertifikat Adipura dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Penyerahan Sertifikat Adipura ini langsung diberikan oleh Menteri LHK RI, Prof DR Siti Nurbaya MSc kepada Pj Wako Pekanbaru Muflihun di Aula Manggala Wanabakti Gedung Kantor Kemen LHK, Jakarta Pusat, pada Selasa (28/2/2023). Dengan sertifikat ini, Pemko Pekanbaru selangkah lagi akan menerima Piala Adipura sebagai Kota Besar Bersih di Indonesia.


"Alhamdulillah, ini menjadi awal langkah kita bersama untuk memperoleh hasil yang lebih baik ke depannya, terutama dalam masalah kebersihan Kota Pekanbaru. Tentunya kita juga perlu partisipasi masyarakat untuk kepedluian lingkungan, agar Kota Pekanbaru lebih nyaman ke depannya," ucap Muflihun.

Untuk meraih Piala Adipura, Pj Wako Pekanbaru menyebutkan, masih ada perbaikan dan langkah-langkah yang diupayakan. Namun upaya tersebut tidak cukup dilakukan oleh pemerintah saja, namun juga dukungan masyarakat Pekanbaru.

"Gerakan kita harus masif. Jaga lingkungan kebersihan mulai dari rumah sendiri dulu. Dengan demikian tahapan kita untuk meraih tingkatan Adipura bisa dicapai," ujarnya.

Sertifikat Adipura yang diterima ini bentuk apresiasi dan penilaian bahwa terdapat peningkatan yang cukup tinggi yang diperoleh Pemko Pekanbaru dalam menciptakan Kota Besar Bersih. Ini membuktikan bahwa upaya-upaya Pemko Pekanbaru dalam menfasilitasi terkiat kebersihan lingkungan serta peran masyarakat akan lingkungannya sudah meningkat.

"Langkah selanjutnya, kita akan melalukan pembenahan TPA (tempat pembuangan akhir, red), upaya pengurangan produksi sampah seperti program bank sampah, kompos, pengurangan sampah plastik dan pemilahan sampah," ujarnya.

Selanjutnya pihaknya juga ingin ada peran serta dan kepedulian dari masyarakat supaya pengelolaan sampah bisa lebih baik. Kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sampah sangat penting.

"Untuk mendukung hal ini, kami menginstruksikan pihak DLHK, kecamatan dan kelurahan untuk mensosialisasikan kepada masyarakat. Kita tak sekadar mengejar Piala Adipura, namun bagaimana Kota Bertuah yang kita cintai ini bisa lebih nyaman, asri dan bersih. Adipura ini bukan untuk saya, tapi untuk Kota Pekanbaru yang kita cintai,’’ urai dia.

tambahPj Wako Pekanbaru Muflihun menerima Sertifikat Adipura dari Menteri LHK Siti Nurbaya untuk kategori Kota Besar di Aula Manggala Wanabakti Gedung Kantor Kemen LHK, Jakarta Pusat Selasa (28/2/2023)
Sejarah Pekanbaru Terakhir Menerima Piala Adipura
Di akhir masa jabatannya sebagai Wali Kota Pekanbaru, Herman Abdullah mempersembahkan  Anugerah Adipura 2013–2014 , penghargaan Anugerah  Adipura tersebut  menjadi penghargaan yang ketujuh secara berturut dan menjadi penghargaan terakhir yang diterima Kota Pekanbaru sampai tahun 2022.

Mulai tahun 2014 penghargaan Anugerah Adipura Tahun 2014-2015, Kota Pekanbaru tidak mendapat lagi Anugerah Adipura. Salah satu sebabnya penilaian adipura sudah mengalami perubahan, di mana penilaian tidak lagi secara parsial melainkan komprehensif, yang menyertakan penilaian terhadap visi kepala daerah dan partisipasi Masyarakat.

Pada tahun 2016 sampai tahun 2021 sampah yang berada di Kota Pekanbaru sudah tidak bisa teratasi karena di setiap titik Kota Pekanbaru ini. Makanya ini alasan gagalnya Pekanbaru mendapatkan Adipura dari tahun 2015 -2021 tidak terlepas akibat polemik sampah yang sempat terjadi isu besar baik di daerah maupun nasional.

Setelah 10 tahun absen, akhirnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru kembali mendapatkan penghargaan Sertifikat Adipura 2023. Sejarah kembali mencatat prestasi penghargaan Sertifikat Adipura pada tahun 2022 diraih pada masa Pemerintahan Pj Wako Pekanbaru Muflihun.

tambahPj Wako Pekanbaru Muflihun berfoto bersama Sertifikat Adipura yang diraih Kota Pekanbaru diberikan oleh Menteri LHK Siti Nurbaya, Selasa (28/2/2023)
Mekanisme Penilaian Adipura
Dengan dikeluarkannya Permen LHK  Nomor P.76/MENLHK/SETJEN/KUM.1/10/2019 Tentang Adipura Terjadi Perubahan Konsep Penilaian Adipura yakni, Berbasis data Pengurangan sampah

Klasifikasi Kota, dan Konsep tambahan indikator Program Kampung Iklim (Proklim) dan pengembangan pemantauan berbasis teknologi. Tambahan indikator tersebut dimasukkan dalam penilaian untuk mendorong percepatan pencapaian target 20.000 Proklim pada 2024.

Selain itu, penentuan klasifikasi kabupaten/kota dalam Adipura dilakukan berdasarkan status kebijakan dan strategi daerah (jakstrada), kapasitas pengelolaan sampah operasional TPA, dan luasan ruang terbuka hijau (RTH).

Namun, dengan sejumlah pertimbangan, klasifikasi RTH belum akan berlaku pada penyelenggaraan Adipura tahun ini (2023).

Kementerian LHK terus menilai kabupaten/kota di Indonesia sebagai peraih Adipura 2022 meliputi:

Adipura Kencana
Penghargaan  ini diberikan kepada kota yang pencapaiannya melebihi apa yang ditetapkan sebagai standar kota Adipura.

Piala Adipura
Penghargaan ini diberikan kepada kota yang memenuhi standar dan kriteria pengelolaan lingkungan yang sudah ditetapkan.

Sertifikat Adipura
Penghargaan ini dianugerahkan kepada kota yang mengalami peningkatan penilain dalam pengelolaan lingkungan dibandingkan dengan periode/tahun sebelumnya.

Plakat adipura
Diberikan kepada kota yang memiliki sarana atau prasarana terkait dengan pengelolaan lingkungan atau ruang publik yang terbaik, seperti tempat pemrosesan akhir ( TPA), terminal bus, taman kota dan sebagaimana mestinya.

Berdasarkan Peraturan menteri LHK nomor 79 Tahun 2019 pasal 17 tentang penilaian adalah Tim Pemantau KLHK dan/atau Tim Pemantau Provinsi melakukan penilaian kabupaten/kota berdasarkan hasil pemantauan.

Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat dilakukan dengan cara yang pertama menggunakan kriteria, indikator, dan skala nilai capaian kinerja setiap aspek pemantauan sebagaimana tercantum dalam lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Selanjutnya adalah melakukan pembobotan berdasarkan bobot lokasi dan bobot komponen dan sub komponen sebagaimana tercantum dalam Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

Kota Pekanbaru menerima penghargaan Sertifikat Adipura di mana berdasarkan Peraturan Menteri LHK nomor 79 tahun 2019 pasal 25 menyatakan bahwa Sertifikat Adipura sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 huruf c diberikan kepada kabupaten/kota yang memenuhi syarat peningkatan kinerja pengelolaan sampah yang signifikan.

Syarat peningkatan kinerja pengelolaan sampah yang signifikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: nilai hasil pemantauan <73 (lebih kecil dari tujuh puluh tiga) dan ≥71 (lebih besar atau sama dengan dari tujuh puluh satu); danterdapat peningkatan kapasitas Pengelolaan Sampah.

Kabupaten/kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kabupaten/kota yang tidak dinominasikan sebagai peraih anugerah Adipura atau Adipura Kencana.

subfotofullPj Wako Pekanbaru Muflihun berfoto bersama Wako Dumai Paisal dan Sekdakab Rohil Fauzi Erizal dalam acara penyerahan Sertifikat Adipura di Aula Manggala Wanabakti Gedung Kantor Kemen LHK, Jakarta Pusat Selasa (28/2/2023).
Usaha Pj Wali Kota selama Menjabat
Usai pelantikan, Gubri menitipkan sejumlah tugas penting kepada Pj Wali Kota Pekanbaru, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian, salah satunya termasuk sampah untuk kebersihan Kota pekanbaru.

Untuk itu di tahun 2022 awal mulai tugas Pj Wali Kota Pekanbaru melakukan  peningkatan kinerja pengelolaan sampah yang signifikan.

Sekda Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan ada berbagai usaha yang telah dilakukan Pj Wali Kota dalam pengelolaan lingkungan untuk menjaga agar Pekanbaru tetap bersih

"Pj Wali Kota kerap ikut melakukan patroli sampah hingga dini hari guna mencari titik-titik timbunan sampah yang ilegal dan memastikan masyarakat membuang sampah dengan waktu dan tempat pembuangan sampah  yang telah ditentukan," ujar Indra Pomi.

Pj Wali Kota juga selalu mengimbau masyarakat agar memahami tentang pengelolaan lingkungan/kebersihan.

"Selanjutnya sering mengadakan rapat internal tentang isu kebersihan. Kemudian  mengoptimalkan seluruh armada untuk melakukan percepatan penanganan angkutan sampah termasuk menambah armada baru pengangkutan sampah seperti pengadaan mobil compactor dan mobil sweper road guna mengurangi volume kepadatan sampah," terangnya.

Selanjutnya adalah merehabilitasi tempat pembuangan akhir sampah guna efektif dan efesien operasional di TPA.

Untuk Ruang Terbuka (RTH) Pj Wali Kota Pekanbaru selalu menginstruksikan pemeliharan tanaman harus selalu  dirawat  secara baik, merehabilitasi  RTH , mengajak dan mengimbau masyarakat akan pentingnya pohon di permukiman.

"Kemudian yang terbaru adalah memasukkan mata pelajaran muatan lokal terkait pentingnya menjaga kebersihan dan pendidikan tentang pemilahan sampah organik dan nonorganik di jenjang pendidikan dasar dan menengah (SLTP)," terbangnya.

Kemudian dukungan anggaran untuk Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan berupa Program Perencanaan Lingkungan Hidup dengan total anggaran Rp.504.100.000,  Program Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup dengan anggaran Rp.439.153.813,- dan Program Pengelolaan Persampahan dengan anggaran Rp93.017.038.083,-

"Dengan sinerginya Pj Wali Kota Pekanbaru akan pengelolaan lingkungan/kebersihan di tahun 2023 ini Pekanbaru mendapatkan Sertifikat Adipura memenuhi syarat peningkatan kinerja pengelolaan sampah yang signifikan. Sertifikat Adipura ini merupakan salah satu dari penghargaan Adipura," pungkasnya (ali)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook