PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan pelaku usaha terbesar dalam rantai nilai halal. Sehingga penguatan sektor UMKM akan secara langsung memperkuat industri halal dan mendorong pencapaian indikator atau capaian utama, baik pemerataan, kesejahteraan, dan juga kemandirian ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Akselerasi Ekspor Halal Provinsi Riau Komite Daerah Ekonomi Dan Keuangan Syariah (KDEKS) Provinsi Riau Tahun 2023 di Pekanbaru, Rabu (23/8)
“UMKM juga memiliki kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Kontribusi tersebut, lanjut Masrul, tercermin dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan dan peningkatan produksi sebagai jaringan ketahanan ekonomi nasional.
Lebih jauh Masrul Kasmy menyebutkan, saat ini kegiatan usaha UMKM berkontribusi terhadap pertumbuhan PDB Indonesia yang mencatat kenaikan sebesar 5 persen dengan kontribusi UMKM sebesar 61,7 persen dari PDB nasional dan 97,02 persen terhadap serapan lapangan pekerjaan.
“Namun, kontribusi UMKM terhadap ekspor Indonesia baru sebesar 14,37 persen. Jika dibandingkan secara global, ekspor produk halal Indonesia saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar produk halal dunia,” imbuhnya.
Potret UMKM nasional dalam perekonomian, sebut Masrul, tidak akan jauh berbeda di Provinsi Riau. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan skala bisnis UMKM memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia dan diperlukan upaya strategis untuk pengembangan dan perluasan kegiatan bisnis UMKM kedepannya.
“Di samping itu, juga perlu adanya rencana strategis lain untuk meningkatkan skala usaha menengah dan usaha besar lainnya,” pungkas Masrul Kasmy.(sol)