PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Untuk mengantasipasi perubahan perilaku konsumen pada era saat ini, serta memberikan wawasan terkait pengelolaan barang eceran, puluhan pelaku usaha mikro kecil (UMK) mengikuti pelatihan manajemen ritel modern yang digelar PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) bekerja sama dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Pemerintahan Kota Pekanbaru belum lama ini di Pekanbaru.
Branch Manager Alfamart, Mulyanto Rayhan mengatakan, pelatihan yang melibatkan para pelaku UMK pedagang eceran dan usaha produksi makanan ini digelar secara rutin setiap tahun dan di setiap wilayah yang memiliki jaringan toko Alfamart.
“Mengajak para pelaku UMK khususnya yang memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Terkait pola perubahan konsumen yang harus dicermati. Ritel tradisional serta ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi dan sekarang jumlah warung kecil Binaan Alfamart khususnya yang ada di Pekanbaru sebanyak 300 pedagang kelontong binaan,” katanya.
Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk. Pertama, memberi pendampingan, pelatihan manajemen ritel. Kedua, menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA. Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi pedagang terpilih.
Sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pemberdayaan pedagang kecil.
“Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” ungkap Mulyanto.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan manajemen ritel modern ini antara lain, tentang manajemen penataan barang, pengaturan stok barang, manajemen keuangan (cash flow), serta tips mengamati tren pasar terkait produk yang sedang diminati.
Salah seorang peserta pelatihan, Rudi (32) pemilik warung eceran di Jalan Beringin Air Hitam Pekanbaru mengaku sangat terbantu dengan adanya pelatihan semacam ini, membuka wawasan terkait pengetahuan terkait penataan barang serta tren mengamati produk yang laku dijual.(rio/ifr)