KOTA (RIAUPOS.CO) - Program Bina Keluarga Balita (BKB) dan program Bina Keluarga Remaja (BKR) salah satu program andalan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru disebut-sebut tidak berjalan maksimal.

Sebagian masyarakat Pekanbaru tidak pernah merasakan adanya program tersebut. Sebagian masyarakat tidak kenal adanya program yang menyentuh hingga ke posyandu.

"Kalau sampai ke masyarakat program BKB dan BKR tentu sangat bagus. Kami bahkan tidak pernah mendapatkan pembinaan dari kader-kadernya. Kami berharap program ini bisa sampai ke masyarakat," ungkap Johan salah satu warga Jalan Cipta Karya ujung. Warga yang dituakan warga setempat tersebut diminta warganya untuk menyampaikan hal itu k Panti e pemerintah.

"Kami tidak tahu mau ke mana bertanya tentang program tersebut," jelasnya.

Sementara Kepala Disdalduk KB Pekanbaru M Amin mengatakan bahwa BKB dan BKR merupakan sebagian program instansi yang dipimpinnya tersebut. Di samping itu masih ada program lainnya yang menjadi fokus dirinya. Semua program tersebut disebutkan Amin sudah berjalan cukup lama. Target sasaran program hingga mencapai tingkat posyandu.

"Bina Keluarga Balita merupakan dalam satu upaya dalam meningkatkan ketahanan keluarga. Bina Keluarga Remaja. Itu ketahanan remaja sejak dulu sudah dilaksanakan bina keluarga balita. Jadi bukan balitanya yang kami bina tetapi keluarganya, melalui penyuluhan penyuluhan kelompok," ujar Amin kepada Riau Pos, Senin (23/7).

Menurut Amin, program tersebut juga telah dilaksanakan secara aktif hingga tingkat kelurahan. Berbagai dampak baik telah dibuktikan baik dengan prestasi di sekolah maupun masyarakat. Dilakukan oleh kader kader. BKB Terpadu antara posyandu dan PAUD. Kegiatannya rata-rata ada di setiap kelurahan. Bina Keluarga Remaja dampaknya munculnya konseling remaja. Baik jalur sekolah maupun jalur masyarakat. Prestasi ajang prestasi remaja.(ilo)