PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi Rabu (21/12) malam menyebabkan banjir di beberapa wilayah di Kota Pekanbaru. Bahkan di Kecamatan Tenayan Raya, ada rumah warga yang rusak akibat dihantam tanah longsor.
Menurut Kalaksa BPBD Kota Pekanbaru Zarman Candra SSTP MSi, pihaknya telah turun langsung ke lapangan guna memonitoring lokasi banjir dan bencana tanah longsor yang menyebabkan dua rumah warga rusak.
BPBD Kota Pekanbaru juga mengirimkan Satgas untuk melakukan pendataan masyarakat yang terdampak hujan pada Rabu (21/12) malam dan potensi-potensi yang mungkin masih bisa terjadi serta mendirikan tenda pengungsian.
''Satgas BPBD juga ikut membantu masyarakat dalam membersihkan lumpur yang menutupi jalan akibat banjir malam tadi (Rabu malam, red). Di mana pada kejadian tersebut tidak ada korban jiwa namun kejadian ini sangat mengkhawatirkan bagi semua warga dan membuat semua warga segala upaya harus mereka lakukan untuk menghadapi kejadian ini, agar tidak terjadi hal-hal yang yang lebih berbahaya,'' kata Zarman.
Lusi, korban tanah longsor di Perum Bakti Cipta Residence, Jalan Budi Luhur, Kecamatan Tenayan Raya mengatakan, hantaman tanah kuning dari tebing di belakang rumahnya terjadi sekitar pukul 23.15 WIB. Kejadiannya begitu cepat hingga membuat ia dan suaminya Edy masih tidak percaya.
''Jam 11 (malam, red) kami mulai tidur. Baru sekitar 10-15 menit langsung. Kamar belakang sudah penuh pasir. Ruang tamu juga sudah masuk tanah dan pasir,'' kata Lusi didampingi suaminya Edy.
Tanpa pikir panjang dirinya bersama suami langsung bergegas keluar rumah. Pikirannya saat itu hanya bagaimana bisa menyelamatkan diri. ''Karena hujan deras, bagian atas sudah ngeri kali. Cuma kamar depan inilah yang tidak kena. Kalau kena juga mungkin kami tidak selamat,'' sambungnya.
Bila melihat tembok bagian belakang rumah yang sudah bergelimpangan di lantai rumah yang tertutup tanah, kejadian itu memang mengerikan. Lubang besar seukuran truk menganga akibat hantaman longsor.
''Saat di luar rumah bingung. Mau ke mana, orang pada tidur, segan membangunkan, hujan deras. Entah di mana kami mau tinggal ini,'' katanya.
Itu bukan kejadian yang pertama. Menurut Lusi sebelumnya juga sudah pernah longsor. Tapi tidak begitu parah, hanya pintu belakang saja yang hampir tidak bisa dibuka akibat desakan tanah dari perbukitan itu.
Sebelum kejadian, menurut Lusi sudah sempat diingatkan oleh warga lainnya soal potensi longsor yang akan terjadi. Namun saat itu dirinya yakin tidak akan terkena dan tidak terpikir musibah itu akan menimpanya
''Kami hanya bersyukur ya Allah, dikasih cobaan, kami sekeluarga masih selamat. Kalau anak yang kena, gila sudah. Harta bisa dicari, alhamdulillah kami tidak apa-apa. Sempat anak tidur di belakang, entah apa yang terjadi,'' kata Lusi.
Anak mereka sendiri sedang tidak berada di rumah saat kejadian. Kamar anaknya itu berada pada bagian belakang rumah yang kini kondisinya sudah tidak bisa dilihat lagi akibat longsor tersebut.
Lusi berharap ada bantuan dari pemerintah atau pengembangan perumahan yang baru ditempatinya sekitar enam bulan lalu tersebut. Dirinya berharap dapat tetap bertahan disana dengan harapan dibangun turap di belakang rumah mereka itu.
Selain Lusi, korban tanah longsor lainnya adalah tetangga Lusi, di mana rumah mereka bersebelahan. Namun kerusakan rumah tetangga Lusi tidak separah rumah Lusi.
Puluhan Rumah Warga Jalan Dwikora Terendam
Di lokasi lain, banjir merendam puluhan rumah warga di Jalan Dwikora, Kelurahan Suka Mulia, Kecamatan Sail. ''Air mulai naik dan masuk sampai ke dalam rumah pukul 23.00 WIB. Tak ada satu barangpun yang bisa diselamatkan. Kasur, kompor, kulkas semuanyalah tak ada yang bisa diselamatkan. Termasuk barang dagangan harian,'' kata Wiwid, ibu rumah tangga yang terdampak parah dari banjir itu di lokasi.
Ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Terlebih terhadap rumah warga yang bersebelahan dengan Sungai Sail.
Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru Idrus yang langsung mendatangi lokasi mengatakan, banjir yang terjadi di daerah Jalan Dwikora itu sudah menjadi langganan. ''Atas nama Pemko Pekanbaru, kami Dinas Sosial selama 2022 sudah dua kali memberikan bantuan ke sini. Tadi saya sudah minta warga untuk mendata. Kami akan bantu warga sesuai dengan arahan Bapak Pj Wali Kota,'' katanya.
Idrus, berharap, warga yang terkena musibah banjir bersabar dalam menghadapi cobaan. ''Untuk jumlah rumah warga yang terendam kami belum dapat data yang valid. Tapi yang jelas banjir sudah menimpa warga RT2 dan RT 5. Kalau saya perkirakan ada sekitar 40-50 kepala keluarga,'' jelas Idrus.
Pj Wako Perintahkan OPD Data Warga Terdampak
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun SSTP MAP mengaku sudah memerintahkan jajarannya untuk mengambil langkah yang diperlukan dan segera mendata warga yang terdampak bencana.
''Kami melalui BPBD turun untuk melakukan penanganan yang diperlukan,'' kata pj Wako.
Pemko Pekanbaru melalui BPBD Kota Pekanbaru juga sambung Muflihun juga kini memprioritaskan pendataan terhadap warga yang terdampak, baik banjir maupun tanah longsor. Pendataan dilakukan untuk menentukan alokasi dan penyaluran bantuan bagi masyarakat.
''Sekarang sedang didata (warga terdampak, red),'' imbuhnya.
Menyikapi hujan dengan intensitas tinggi yang masih berpotensi muncul akibat cuaca ekstrem hingga akhir tahun, Pj Wako Pekanbaru mengimbau warga agar waspada. ''Karena itensitas hujan tinggi (masih akan terjadi, red), agar masyarakat waspada. Jaga lingkungan, dan keluarga terutama anak,'' imbaunya.
Warga Diminta Waspada
Dalam pada itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Nurul Ikhsan juga meminta masyarakat waspada terhadap cuaca saat ini. ''Tentu kita tidak menginginkan hal-hal buruk terjadi bagi masyarakat Kota Pekanbaru, namun melihat kondisi cuaca saat ini, maka kita harus waspada,'' kata Nurul kepada wartawan, Kamis (22/12).
Politisi Gerindra juga meminta pemko bergerak cepat membantu memberikan bantuan warga yang terdampak.
''Ini harus menjadi perhatian kita bersama. Tidak hanya pemko akan tetapi masyarakat kita semuanya,'' tuturnya.(end/ayi/ali/sol/gus/yls)
Laporan TIM RIAU POS, Tenayan Raya