PEKANBARU (RIAUPOS.CO) --Balai Bahasa Riau mengadakan rapat dan penguatan bagi jejaring pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) Riau di Hotel Pesonna Pekanbaru, Kamis (23/5).
Pesertanya adalah dosen-dosen perguruan tinggi, pengajar bahasa, dan pegiat bahasa Indonesia, serta kalangan pendidik yang ada di Pekanbaru.
Kepala Balai Bahasa Riau Drs Umar Solikhan MHum dalam pembukaan menjelaskan tentang perkembangan bahasa Indonesia di dalam dan luar negeri. Bahasa Indonesia sudah banyak digunakan dalam percakapan masyarakat Asean.
Umar melanjutkan, bahwa Balai Bahasa mempunyai program mengajar bahasa Indonesia di luar negeri dan saat ini sudah banyak pengajar yang mengikuti program tersebut. "Selain itu juga mengajar (bahasa Indonesia) di dalam negeri khususnya di Riau," terangnya.
Umar menambahkan, para calon pengajar juga harus mengikuti mengikut syarat-syarat yang ditetapkan termasuk harus mengikuti uji kemahiran berbahasa Indonesia (UKBI). Seperti yang diceritakan salah satu seorang pengajar BIPA yang pernah mengajar di luar negeri, Ahmad Nawari SPd MA.
Nawari berkisah pengalaman mengajar di beberapa negara. Salah satu negara yang perguruan tingginya sudah reguler mempelajari bahasa Indonesia adalah Mesir. "Di Mesir sudah ada tingkatan pembelajarannya," tuturnya.
Sebelumnya, tahun 2018, Balai Bahasa Riau juga memprakarsai terbentuknya Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Riau.
Untuk itu, dalam acara tersebut juga membacakan AD/ART dan rencana kerja APPBIPA ke depannya. "Rencana kerja APPBIPA sudah disusun. Mudah-mudahan ke depan, berjalan sesuai rencana," harap Ketua APPBIPA Riau Dr Dahnilsyah MA.