Pedagang Tolak Pindah ke Bangunan Pasar

Pekanbaru | Kamis, 23 Februari 2023 - 09:05 WIB

Pedagang Tolak Pindah ke Bangunan Pasar
Pedagang memilih berjualan di luar bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai, Rabu (22/2/2023). Pedagang terpaksa berjualan di lokasi ini karena lapak jualan mereka terbakar, beberapa hari lalu. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascakebakaran Pasar Cik Puan, Ahad (19/2) lalu, ratusan pedagang pasar menolak direlokasi ke bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai. Mereka lebih memilih tetap bertahan berjualan di lokasi yang terbakar dan di luar bangunan pasar.

Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sendiri telah meminta pedagang untuk sementara waktu menggunakan bangunan Pasar Cik Puan yang masih terbengkalai di lokasi yang sama di Jalan Tuanku Tambusai. Ini dilakukan jelang pihak berwajib selesai melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran.


Pantauan Riau Pos, Rabu (22/2), masih banyak pedagang yang membersihkan lokasi kios dan lapaknya yang sudah rata dengan tanah karena terbakar. Mereka menggunakan alat sederhana untuk membersihkan sisa-sisa bangunan serta bahan dagangan yang.

Meskipun begitu, terlihat pula beberapa pedagang yang sempat menyelamatkan barang dagangannya mulai berjualan di depan bangunan Pasar Cik Puan yang belum selesai dibangun tersebut.

Mereka enggan masuk ke dalam bangunan pasar dengan alasan lokasinya gelap, sehingga jauh dari penglihatan pengendara dan calon pembeli.

Salah seorang pedagang sayuran di Pasar Cik Puan Anto mengaku masih ingin bertahan berjualan di bekas lokasi kiosnya yang terbakar karena lokasi yang sangat mudah diketahui oleh masyarakat dan pelanggannya.

Walaupun hanya bisa menyelamatkan sebagian barang dagangannya, namun menurutnya pemerintah kota harus bisa membangun kembali pasar yang terbengkalai tersebut tanpa sistem swastanisasi, sehingga semua pedagang bisa berjualan di lokasi yang diinginkan pemerintah.

''Kalau jualan di sana susah. Mendingan kami tetap di sini. Pemerintah kami minta bangunkan kembali pasar terbengkalai itu agar layak kami tempati. Biarlah untuk sementara waktu kami jualan di lokasi kios yang terbakar ini, atau di depan bangunan yang terbengkalai. Kalau masuk, nggak akan ada yang mau, nanti sepi,'' katanya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Persatuan Pedagang Pasar Cik Puan  Sultan Sarmuni Sikumbang. Ia mengatakan, para pedagang kebanyakan menolak untuk direlokasi ke bangunan baru Pasar Cik Puan yang belum jadi.

Mereka tidak ingin menempati bangunan yang belum jadi dan lebih memilih agar Pemko Pekanbaru segera melanjutkan dan menyelesaikan pembangunan Pasar Cik Puan agar layak digunakan oleh para pedagang. Bahkan para pedagang takut, bila mereka semua pindah ke lokasi bangunan pasar yang terbengkalai, nantinya pembangunan pasar tersebut tidak kunjung dilakukan, sehingga para pedagang akan tertahan lama di lokasi pasar yang terbengkalai tersebut.

''Nanti kalau pedagang pindah ke bangunan itu, otomatis pembangunannya tidak bisa dilanjutkan. Harapan pedagang, secepatnya bangunan itu dilanjutkan. Kalau bisa secepatnya pedagang berjualan di sini kembali, dan bangunan itu dilanjutkan pemerintah,'' harapnya.

Ia juga berharap, bangunan Pasar Cik Puan yang terbengkalai itu segera dibangun dengan menggunakan APBD ataupun dengan APBN.

''Kalau bisa pasar yang di samping ini dapat segera dilanjutkan pemerintah. Dengan harapan dibangun dengan dana APBD atau APBN, dan jangan diswastanisasikan,'' ucapnya.

Dirinya menegaskan, para pedagang menolak jika dipindahkan ke bangunan pasar yang mangkrak tersebut. Namun jika pemerintah bisa memastikan pembangunan pasar bisa segera dilakukan menunggu penyelidikan berlangsung, maka para pedagang akan pindah tetapi dengan waktu yang tidak lama.

''Kalau untuk satu atau dua pekan menunggu selesai penyelidikan, boleh lah. Tapi untuk berlama-lama, pedagang semuanya menolak. Karena itu, kita berharap agar tempat penampungan sementara (TPS) Pasar Cik Puan ini segera dibersihkan dan pedagang kembali berjualan di sini,'' tegasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pasar Disperindag Kota Pekanbaru Hendra Putra mengatakan, sampai sekarang Disperindag masih terus mengumpulkan aspirasi pedagang, dalam menetapkan kebijakan terbaik untuk para pedagang tersebut. Ia mengungkapkan lebih kurang jumlah kios yang terdampak kebakaran mencapai 400 kios.

''Kami masih menjaring keinginan kawan-kawan pedagang Pasar Cik Puan, inginnya seperti apa. Kemudian aspirasi yang kami tampung tersebut mereka berharap secepatnya dapat kembali beraktivitas lagi,'' ujarnya kepada Riau Pos, kemarin.

Sebagian besar pedagang dikatakan dia, ingin bisa segera dapat kembali beraktivitas di tempat lama atau lokasi yang terbakar tersebut. Sebagian lainnya para pedagang juga pasrah saja direlokasi ke gedung pasar. Seperti misalnya para pedagang sembako dan pedagang ikan dan daging ayam.

Hendra menjelaskan, untuk dua alternatif tersebut tetap saja memerlukan waktu. Untuk itu dia juga sudah meminta para pedagang agar bisa bersabar. Dia berharap pembangunan kios pascakebakaran bisa segera dilakukan. Namun Hendra tak jelaskan kios bakal dibangun pemerintah atau dibangun pedagang dengan cara swadaya.

''Tetapi ini kan perlu proses yang harus dilalui. Misalnya untuk tempat atau lokasi kebakaran tersebut, tentu memerlukan waktu yang tidak sebentar. Pasalnya, pascakebakaran masih belum ada pembangunan ulang kios pasar tersebut. Masih menunggu dari pihak kepolisian. Intinya forensik itu kira-kira untuk mendapatkan hasil berapa hari. Waktu disampaikan kemarin, sementara ya hasilnya bisa sampai seminggu. Kita menunggu itu,'' katanya.

''Kita juga sudah sampaikan kepada pedagang ada alternatif lain, kalau memang kawan-kawan pedagang mau, ya mungkin kita akan geser ke lantai dasar bangunan Pasar Cik Puan,'' katanya menambahkan.

Harus Punya Semangat yang Sama
Keinginan Pemko Pekanbaru merelokasi pedagang ke bangunan pasar yang mangkrak tersebut mendapat dukungan dari DPRD Kota Pekanbaru. Meskipun kebijakan ini ada sejumlah pedagang yang menolak, ini harus menjadi pertimbangan.

''Karena untuk merelokasi ini dan juga untuk membangun kembali Pasar Cik Puan ini harus punya semangat yang sama antara pemerintah dan pedagang. Ini harus didudukkan. Karena menurut hemat saya, pedagang saat ini hanya perlu kepastian untuk tetap bisa berjualan di lokasi tersebut,'' tegas anggota Fraksi PAN DPRD Kota Pekanbaru Roni Pasla kepada wartawan, Rabu (22/2).

Selama ini, pedagang Pasar Cik Puan berjualan di tempat penampungan sementara (TPS). Artinya, pemko juga harus membuatkan tempat penampungan sementara yang layak. ''Sampai nanti bangunan lama ini ditata ulang lagi. Kalau pedagang ini diberi kepastian seperti itu, saya rasa mereka mau direlokasi. Kita berharap agar relokasi tersebut bisa berjalan dengan lancar,'' ujar anggota Komisi IV tersebut.

Tidak hanya itu, dia juga mengharapkan DPRD dan Pemko Pekanbaru harus punya semangat yang sama, bagaimana menyelamatkan pedagang. Mengingat tak lama lagi akan masuk bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1444 H.

''Maka harus dipikirkan bagaimana pedagang bisa berjualan lagi. Pemerintah harus bisa mencarikan solusi cepat,'' sebutnya.

Ia juga minta pemko melakukan pendataan jumlah pedagang Pasar Cik Puan secara ril dengan melibatkan asosiasi pasar. ''Karena mereka (asosiasi, red) yang tahu persis soal pedagang itu,'' tambahnya.(ayi/gus/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook