Pedagang Pasar Cik Puan Direlokasi ke Bangunan Sementara

Pekanbaru | Rabu, 22 Februari 2023 - 09:17 WIB

Pedagang Pasar Cik Puan Direlokasi ke Bangunan Sementara
Pedagang Pasar Cik Puan masih membersihkan sisa-sisa bangunan kios yang terbakar, Selasa (21/2/2023). (PRAPTI DWI LESTARI/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascakebakaran yang menghanguskan seluruh kios Pasar Cik Puan, pedagang akan direlokasi agar bisa kembali berjualan. Lokasi yang dipilih adalah bangunan sementara pasar yang sudah terhenti pembangunannya bertahun-tahun.

Seperti diketahui, Pasar Cik Puan Pekanbaru di Jalan Tuanku Tambusai kembali terbakar, Ahad (19/2). Dalam waktu 55 menit, lebih kurang 400-an kios ludes terbakar. Belum diketahui penyebab awal terjadinya kebakaran ini. Delapan tahun lalu, tepatnya pada 6 Juli 2015 malam, pasar ini juga mengalami kebakaran hebat. Disampaikan Penjabat (Pj) Wali Kota (Wako) Pekanbaru Muflihun SSTP MAP, pihaknya prihatin dengan kondisi pedagang yang kini tak bisa berjualan akibat kebakaran. ''Kami alokasikan tempat berjualan sementara di bangunan yang belum selesai di sebelahnya. Itu agar mereka bisa kembali berjualan,'' jelas dia.


Bangunan yang dimaksudnya itu adalah bangunan yang baru berbentuk rangka tanpa dinding yang berada di kawasan Cik Puan tersebut. Bangunan tiga lantai itu dibangun saat Wali Kota Pekanbaru Herman Abdullah tahun 2010-2012 dan sudah menelan anggaran Rp18 miliar dan Rp50 miliar yang direncanakan. Pembangunan di sana terhenti sejak 2012 hingga se­karang. Bangunan ini di­rancang dan mampu me­nampung 850 pedagang.

Dijelaskan Muflihun, rencana pembangunan pada lokasi yang terbakar saat ini akan dibahas lebih lanjut. ''Untuk yang terbakar sekarang ini  kami masih akan bicarakan lebih lanjut apa yang akan kita bangun dengan pola apa. Yang jelas kita pemerintah bertanggungjawab untuk membangun itu,'' tegas dia.

Kepada Pj Wako Pekanbaru, Riau Pos kemudian menanyakan apa solusi permanen terhadap pembangunan Pasar Cik Puan, pasalnya kebakaran bukanlah yang pertama terjadi di pasar dengan bangunan semi permanen tersebut.

''Bangunan ini dulu punya Provinsi Riau. Hari ini sudah diserahkan Pak Gubernur pada Pemko Pekanbaru. Kita kemarin sudah menjajaki ke Kemendag, namun angka membangun ulang Rp70 miliar terlalu besar. Kalau  bicara jumlah ini larinya ke Kementerian PUPR. Untuk  renovasi pasar kita ada Rp3 miliar untuk Pasar Palapa,'' urainya.

Karena itu, fokus pihaknya saat ini adalah bagaimana pedagang bisa kembali berjualan. ''Karena ini terbakar, perlu segera beroperasi. Karena pedagang perlu berjualan karena ini akan Lebaran. Kemarin juga ada beberapa pedagang minta agar segera diaktifkan,'' tuturnya.

Lokasi yang terbakar saat ini belum bisa langsung digunakan karena aparat kepolisian masih memerlukan waktu untuk proses identifikasi dan penanganan penyebab kebakaran.

''(Bisa berjualan, red) Tapi tidak di lokasi ini, karena Polres perlu waktu (pemeriksaan, red) satu pekan. Untuk lokasi sekarang akan kita coba bicarakan lagi. Apakah kita kelola, apakah pihak ketiga, apakah kios. Yang jelas, sekarang berangsur sudah pindah (ke lokasi sementara,red),'' jelasnya.

Pedagang Masih Bersihkan Kios yang Terbakar
Dalam pada itu, dua hari pasca kebakaran yang menimpa Pasar Cik Puan, Jalan Tuanku Tambusai pada, Ahad (19/2) lalu. Hingga kini para pedagang yang menjadi korban masih terus melakukan pembersihan terhadap kios mereka yang telah rata dengan tanah.

Pantauan Riau Pos, Selasa (21/2) tampak para pedagang membawa sisa bongkahan besi yang telah hangus terbakar untuk dijual kembali dan dijadikan sebagai modal usaha agar bisa kembali berjualan.

Tampak juga petugas kepolisian dan satuan pamong praja (Satpol-PP) kota Pekanbaru ikut mengawasi para pedagang, terlihat juga dia tenda pengungsian didirikan oleh dua instansi berbeda yaitu Dinas Sosial Kota Pekanbaru dan BPBD Kota Pekanbaru yang digunakan sebagian pedagang untuk menunggu keluarga nya yang masih melakukan pembersihan terhadap kios yang terbakar serta ikut melakukan pendataan yang dilakukan oleh pengurus pasar tradisional tersebut.

Terlihat juga sebagian pedagang yang kiosnya masih terselamatkan dari kobaran api, tetap membuka lapak dagangan nya sembari membantu pedagang lainya yang terkena musibah.

Salah seorang pedagang yang masih melakukan pembersihan Ajo mengaku masih terus melakukan pembersihan karena ingin kembali membuka lapak dagangan di bekas kiosnya yang sudah terbakar tersebut.

Bahkan sisa bahan bangunan yang ada didalam kiosnya ia jual kepada para pengepul barang bekas agar dapat diputarkan sebagai modal usaha.

''Walaupun habis semua tapi kami masih berusaha untuk mencari sedikit sisa barang yang masih bisa dijual kembali. Karena posisi kios ini didepan jadi kami masih ada peluang untuk jualan disini walaupun barang tidak lengkap,'' katanya.

Salah seorang pedagang lainya yang masih dapat menyelamatkan barang dagangannya dari kebakaran Murni mengaku terpaksa membuka lapak disamping kiosnya yang sudah terbakar, sembari ikut membersihkan sisa barang yang berserakan di sekitar lokasi.

Bahkan, ia sangat mengapresiasi keberadaan pihak berwajib yang ikut menjaga kios pedagang yang masih bisa terselamatkan, agar tidak dijarah oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab.

''Alhamdulillah barang masih bisa diselamatkan. Bahkan keberadaan petugas keamanan disini sangat membantu kami karena bisa memberikan rasa aman, karena situasi pasar yang sudah kalut dengan banyaknya kios yang terbakar bisa membuka kesempatan bagi orang jahat untuk mengambil keuntungan,'' katanya.

Sementara itu, Kasatpol PP Kota Pekanbaru, Zulfahmi Adrian mengatakan, Satpol PP Kota Pekanbaru ikut melakukan pengamanan di Pasar Cik Puan pasca-kebakaran yang melahap puluhan kios tersebut. Di mana pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait keikutsertaan pengamanan di Pasar Cik Puan.

''Hari ini (kemarin, red) kami bersama-sama dengan tim yang lain, dari kepolisian, BPBD dan juga Disperindag juga, membantu pengamanan di lokasi pasca kebakaran Pasar Cik Puan,'' ujarnya.

Ia menegaskan, penempatan personel Satpol PP di lokasi Pasar Cik Puan hanya untuk pengamanan. Dengan harapan dapat membantu personel dari instansi lainnya.

''Kita menugaskan di sini sebanyak 10 personel. Kita bagi shift, sampai dengan nanti ada keputusan dari tim forensik kepolisian yang menyatakan lokasi pasca kebakaran ini sudah bisa dibersihkan,'' katanya.

Selain itu, pengamanan yang dilakukan personel Satpol PP ini akan berlangsung paling lama 10 hari, dan tidak menutup kemungkinan, pengamanan ini lebih cepat dari yang ditentukan.

''Kalau tak salah paling lama 10 hari, dan minimal 7 hari lah. Jadi kita akan standby siang malam di lokasi ini untuk membantu pihak kepolisian menyelidiki sebab terjadinya kebakaran, hingga dinyatakan selesai, baru pengamanan kita selesai,'' tegasnya.(ali/ayi)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook