JUPITER AEROBATIC TEAM

JAT Beratraksi, meski Langit Berkabut

Pekanbaru | Jumat, 22 Maret 2019 - 10:15 WIB

JAT Beratraksi, meski  Langit Berkabut
Tujuh pesawat Jupiter Aerobatic Team (JAT) jenis KT-1 Wong Bee terbang bermanuver di langit Pekanbaru, Kamis (21/3/2019).

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tujuh unit pesawat baling-baling Jupiter Aerobatic Team (JAT) jenis KT-1 Wong Bee dari Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang tiba di Pekanbaru, Kamis (21/3). Kedatangan pesawat itu disambut cuaca berkabut, dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Riau.

Meski berkabut, tujuh pe­sawat JAT ini tetap membe­rikan tontonan menarik di la­ngit Pekanbaru. Menari, melukis langit, dan membentuk bermacam formasi yang mengundang decak kagum masyarakat. JAT mulai terlihat di langit Pekanbaru sekitar pukul 11.50 WIB, dan mendapat pengawalan dari tiga pesawat tempur jenis Hawking 100/200 dari skadron udara 12 Lanud Roesmin Nurjadin sepanjang melakukan atraksinya. Langsung dipimpin Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, ST, MM.


Leaders Tim JAT AU Letkol Pnb Mercelinus dalam konferensi pers di Lanud Roesmin Nurjadin menyebutkan atraksi yang ditampilkan itu sebagai simbol menyapa masyarakat Kota Bertuah.

“Tadi hanya kombinasi dengan Hawk. Flypast melewati Kantor Gubernur. Itu cara kami menyapa warga,” katanya.

Ia juga menyebutkan ada sedikit tampilan baru pada pesawat Jupiter kali ini. Biasanya pada bagian ekor hanya terdapat angka, kini diganti dengan gambar/logo.

“Selama ini kan masyarakat hanya tahu namanya Jupiter. Namun dengan adanya gambar ini mereka langsung tahu itulah Jupiter,” jelasnya.

Disebutkannya, atraksi ini akan ditampilkan juga saat mengikuti kegiatan Langkawi International Maritime and Aerospace Exhibition (LIMA) 2019, di Malaysia, pada 31 Maret mendatang.

“Dan sepulang dari Langkawi kami akan tampil lagi ke sini lagi, bertepatan dengan kegiatan Pameran Dirgantara di Lanud Roesmin Nurjadin pada 30-31 Maret mendatang,” janjinya.

Soal kondisi langit yang berkabut diakui Mercelinus, memang visibility tidak bagus. Akan tetapi dengan pengalaman, latihan dan instrumen yang ada di pesawat mengantarkan JAT sampai ke Pekanbaru dengan aman.

“Pada saat terbang tadi (kemarin, red) sebenarnya sudah ada radio dari bandara bagaimana kondisi udara. Begitu kami nyalakan dari jauh pun radio tentang cuaca, kami jadi bisa tahu visibility, weather-nya (cuaca), perawatannya seperti apa, kami bisa monitor dari atas,” imbuhnya.

Tim JAT bertolak dari Lanud Adi Sucipto, Jogjakarta awal pekan ini, dan singgah ke Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, lalu Lanud Sri Mulyono Herlambang, Palembang dan Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru.

Usai dari Pekanbaru, JAT akan kembali melanjutkan penerba­ngan ke Lanud Soewondo, Medan Sumatera Utara untuk kemudian berangkat ke Langkawi. Disampaikannya juga, selama di Langkawi tim JAT ini akan menampilkan 15 aksi akrobatik dengan berbagai formasi.(gus)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook