Jalan Rusak Akibat Alat Berat Proyek IPAL

Pekanbaru | Rabu, 20 Oktober 2021 - 10:26 WIB

Jalan Rusak Akibat Alat Berat Proyek IPAL
Satu unit alat berat terperosok saat melintasi tanah bergambut di Jalan Payung Sekaki, Kecamatan Tenayan Raya, Selasa (19/10/2021). (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

TENAYAN RAYA (RIAUPOS.CO) - Satu unit alat berat terperosok di Jalan Payung Sekaki, Kelurahan Bambu Kuning, Kecamatan Tenayan Raya. Diketahui, alat berat ini akan menuju lokasi proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang sedang dikerjakan.

Pantauan Riau Pos, Selasa (19/10) di Jalan Payung Sekaki, Kecamatan Tenayan Raya, tampak alat berat terperosok ke dalam tanah gambut yang masih berupa jalan setapak. Beberapa warga berusaha melewati jalan tersebut. Namun jalan tidak bisa dilintasi baik oleh kendaraan roda dua ataupun empat.


"Sudah dua hari alat berat itu terperosok di sana. Kalau kami tahu dari awal alat berat itu mau melintasi jalan kami, sudah kami larang karena jalan kami malah jadi rusak parah," kata Mirna, warga sekitar kepada Riau Pos, kemarin.

Tak hanya mengeluhkan kondisi jalan yang rusak akibat dilewati alat-alat berat, Mirna juga mengaku rumah warga retak-retak sejak alat-alat berat melintas ke lokasi proyek.

Lanjut Mirna, belum lama ini juga alat berat proyek IPAL juga mengalami insiden di Jalan Karya Bersama. Di mana alat berat telah menimpa pagar rumah warga dan teras warga. Beruntung tidak ada korban jiwa.

"Sejak alat berat melewati Jalan Payung Sekaki, berdampak. Rumah warga menjadi retak-retak dan belum ada pihak terkait melakukan pengecekan. Kami sangat takut rumah kami roboh," kata Marni lagi.

Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayan Raya Widde Munadir Rosa merasa sangat prihatin melihat proses masuknya alat berat untuk proyek IPAL tersebut, karena  tidak memenuhi standard operating procedure (SOP) atau prosedur operasi standar dan terkesan ceroboh tidak sesuai Kepmenhub 69/1993 pada pasal 32, yaitu untuk menaikkan atau menurunkan alat berat harus memenuhi beberapa ketentuan.

"Alat berat seharusnya diturunkan di lokasi tujuan, namun sangat disayangkan alat berat yang datang hari Ahad kemarin diturunkan di tengah Jalan Karya Bakti dan dijalankan manual melewati Jalan Payung Sekaki," katanya.

Belum lagi, kondisi cuaca yang memasuki musim hujan dan struktur tanah jalan yang labil menyebabkan alat berat terperosok dan menutupi Jalan Payung Sekaki, sehingga kendaraan baik roda dua dan roda empat tidak bisa melewati akses jalan ini menuju rusunawa. "Beruntung alat berat ini tidak terperosok di perlintasan pipa gas, karena jaraknya sangat dekat dari lokas, kurang lebih 300 meter," tuturnya.

Widde juga berharap kepada pihak terkait terutama KemenPUPR segera melakukan evaluasi terhadap kinerja para pemenang proyek IPAL jangan sampai proyek yang tujuan mulia untuk Pekanbaru sehat menjadikan petaka bagi masyarakat  sekitar.(ayi)

 

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook