PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kerusakan jalan yang terjadi pascapengerjaan proyek galian pipa air bersih milik PDAM Tirta Siak Pekanbaru dalam proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) terus mendapatkan keluhan masyarakat. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akhirnya memberi ultimatum PDAM agar rekondisi jalan harus selesai dilakukan akhir tahun ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru Edward Riansyah meminta kepada pihak terkait termasuk PDAM Tirta Siak untuk memastikan rekondisi terhadap badan jalan yang berlubang segera dilakukan.
Selain itu, terhadap jalan yang belum ditambal tersebut diberi garis penanda agar mobilitas pengendara tidak terganggu pada saat jam-jam padat kendaraan.
"Jalan-jalan Kota Pekanbaru bekas galian PDAM harusnya sudah mulus sebelum akhir tahun 2023 ini," tegasnya, Jumat (24/11).
Selain itu, dirinya juga meminta lubang bekas galian PDAM belum kunjung diperbaiki lantaran ada tahapan yang harus dilalui. Harus diinformasikan kepada masyarakat sekitar dan juga pengendaran melalui plang atau sebagainya, sehingga tidak ada pengendara motor dan mobil yang terperosok ke dalam lubang galian.
"Memang untuk proses rekondisi itu ada beberapa tahapan yaitu pengerasan, kedua basenya, dan ketiga baru aspalnya. Ini belum
selesai. Ada metode pengerjaannya, beberapa minggu juga itu, tapi harus tetap diinformasikan kepada masyarakat agar saat melintasi jalan mereka bisa waspada terhadap lubang galian yang ada," jelasnya.
Lanjut Edward lagi, saat ini Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru hanya bisa memonitoring dan mengingatkan kepada kontraktor karena tidak mengawasi langsung terhadap proyek tersebut. Namun kontraktor tetap harus menggesa perbaikan jalan jelang akhir tahun.
"Kami berharap kepada mereka (PDAM, red) ya, sebelum akhir tahun ini kan. Sudah kita ingatkan, kita kan memonitoring, bukan mengawasi mereka langsung. Karena kita selaku pemerintah kota mengingatkan," ungkapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait masih banyaknya lubang bekas galian pipa air bersih yang belum di lakukan penutupan. Humas PT PP Tirta Madani Eri Hermanto kepada Riau Pos menjelaskan bahwa saat ini proses pengaspalan kembali badan jalan yang dilakukan sebab ada beberapa kendala teknis di lapangan.
"Kami pastikan semuanya akan dilakukan rekondisi kembali. Tapi memang kali ini kami ada kendala terhadap pengadaan aspal yang hanya mampu didapatkan sebanyak dua mobil truk saja. Sedangkan seluruh jalan yang akan dilakukan pengaspalan sudah dibersihkan dan dilakukan penutupan menggunakan garis sehingga masyarakat bisa melihat ada lubang galian," katanya.(yls)