PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Tumpukan sampah yang biasanya ada di pinggir Jalan Soekarno-Hatta, tidak jauh dari Eco Green, kini terlihat bersih. Tapi, tumpukan sampah terlihat di titik baru yang sebelumnya tidak pernah ada tumpukan sampah.
Sudah hampir sepekan terakhir tumpukan sampah di Eco Green tak terlihat lagi. Di lokasi yang bertahun-tahun menjadi tempat pembuangan sampah (TPS) ilegal itu kini ditanami beberapa pohon.
Permukaan tanah yang menjadi bahu jalan diratakan. Bahkan di atasnya di tanam rumput gajah. Hanya ada beberapa helai sampah plastik terlihat ketika terakhir kali terpantau, Senin (19/9) pagi.
Pinggir jalan yang semula dipenuhi semak belukar kini bersih. Tembok terlihat dengan jelas.
Terlihat di salah satu sisi tembok, ada spanduk kecil terpampang di tembok itu. Peringatan yang disablon yang lebih layak disebut berukuran mini itu, tertempel tiga logo. Satu logo Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, yang diapit logo atau lambang TNI AD dan Polri.
Isinya jelas. Sebuah peringatan atau tepatnya larangan membuang sampah di lokasi tersebut. Sejauh ini, upaya peringatan dan penanaman rumput gajah dan pohon masih efektif mencegah masyarakat sekitar membuang sampah di sana.
Namun kondisi itu tidak membuat Kabid Pengelolaan Sampah DLHK Kota Pekanbaru, Dr Asrizal berpuas diri. Menurutnya masalah utamanya pengelolaan sampah belum terjawab.
"Masyarakat tidak membuang ke sana, aman sementara. Lalu mereka buang ke mana? Mereka pindah buang ke tempat lain. Ini masih harus dicarikan solusi yang permanen," ungkapnya.
Memang, sejak TPS ilegal di Eco Green bersih, tidak jauh dari persimpangan Jalan Kaharuddin Nasution muncul tumpukan sampah baru. Sebelumnya, tidak ada sampah di sana.
"Itu yang saya katakan, ketika masyarakat membawa sampah, lalu tidak jadi membuang di sana (Eco Green, red), apakah mereka membawa pulang sampah itu? Tidak! Mereka mencari tempat lain," ujarnya.(end)