PEKANBARU (RIAUPOS.CO)- Warga mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi 12,5 kg dan 5,5 kg. Masyarakat menilai kenaikan harga terlalu tinggi sehingga memberatkan masyarakat bagi pengguna gas elpiji nonsubsidi.
Endi, salah seorang warga yang tinggal di Kelurahan Tangkerang Labui mengungkapkan, saat ini harga gas elpiji tabung 12,5 kilogram mencapai Rp215.000. Sebelumnya hanya Rp195.000. Sedangkan harga gas elpiji nonsubsidi tabung 5,5 kilogram baik dari Rp97.000 menjadi Rp110.000 ribu.
"Kenaikan harga gas nonsubsidi ini terlalu tinggi dan kami merasa keberatan. Kenaikan terjadi sudah sejak satu pekan yang lalu," ujar Endi, Selasa (19/7).
Endi mengaku bingung dengan harga gas elpiji yang mengalami kenaikan. Apalagi saat ini harga keperluan pokok seperti cabai merah, bawang, telor dan lainnya juga mengalami kenaikan.
"Sekarang ini semuanya serba naik, serba mahal. Setelah harga keperluan pokok naik, sekarang gas elpiji juga ikut naik pula," ungkapnya.
Putri, salah seorang pengusaha rumah makan/kantin di Jalan Harapan Raya juga mengeluhkan kenaikan harga gas elpiji nonsubsidi. Dirinya mengaku kebingungan mengatur pengeluaran setelah harga gas elpiji nonsubsidi kembali naik.
"Sekarang saja sudah bingung mengatur pengeluaran. Harga-harga kebutuhan terus naik. Sekarang harga gas elpiji juga naik lagi," ujarnya.
Ia berharap pemerintah bisa mengeluarkan kebijakan yang membantu masyarakat untuk mengatasi masa-masa perekonomian yang sedang sulit ini. "Jangan main naik harga semua. Kasihan kami rakyat kecil ini," ujarnya.(dof)