PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru masih terus menggesa penyelesaian pembangunan kios Tempat Penampungan Sementara (TPS) pedagang di Pasar Cik Puan. Ditargetkan, kios bisa fungsional sebelum Ramadan yang diperkirakan masuk pada Kamis (23/3).
Pembangunan TPS di Jalan Tuanku Tambusai ini ditargetkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota (Disperindag) Kota Pekanbaru rampung selama 14 hari kerja. Ada 220 kios yang dikebut penyelesaiannya.
“Dari 220 kios itu, kami lihat progresnya sudah banyak yang tegak. Harapan kami di awal Ramadan kios sudah bisa difungsikan,” kata Kepala Disperindag Kota Pekanbaru Zulhelmi Arifin akhir pekan lalu.
Pihaknya melakukan percepatan pembangunan kios. Ada 13 tim pekerja yang diturunkan dalam membangun kios pedagang. Pekerjaan dilakukan dalam tiga sif sehingga memaksimalkan waktu untuk pembangunan.
Ami, begitu dia karib disapa mengatakan, selain membangun kios sementara pihaknya juga melakukan penataan ulang kawasan Pasar Cik Puan. ”Kami sekaligus menata sesuai dengan fungsinya. Jadi kalau ruang seharusnya untuk parkir ya untuk parkir, untuk berdagang ya untuk berdagang. Nanti untuk arus sirkulasi orang dan barang agar lebih mudah,” urainya.
Untuk percepatan pula, dia menyebutkan, pekerja kini bekerja hingga malam hari. Selain atap yang sudah mulai dipasang, pemasangan lampu penerangan juga telah dilakukan untuk pekerjaan malam hari. ”Kita juga pastikan keamanan kawasan Pasar Cik Puan ini,” paparnya.
Sejauh ini kata mantan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Pekanbaru itu, proses pekerjaan masih berjalan lancar. Belum ada kendala yang berarti dalam pembangunan. Sejumlah material pembangunan juga masih standby guna percepatan.
”Satu alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru juga disiagakan di lokasi pembangunan ini,” tambahnya.
Harapkan Peran Kementerian PUPR dan Pihak Ketiga
Dalam pada itu, Pemko Pekanbaru ingin Pasar Cik Puan untuk bangunan permanennya dibangun oleh peran serta pihak ketiga atau investor. Di Luar itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) diharapkan juga bisa berandil.
Saat ini, para pedagang Pasar Cik Puan masih berjualan di kios berstatus TPS. Pembangunan Pasar Cik Puan membutuhkan biaya sekitar Rp100 miliar. Pemko Pekanbaru harus mendapatkan pemodal atau pengembang yang bersedia membantu pembangunan gedung Pasar Cik Puan karena jumlah tersebut tak memungkinkan berasal dari APBD Kota Pekanbaru.
”Kami harap ada pemodal yang bisa membantu pembangunan Pasar Cik Puan. Saat ini, kami masih fokus membangun Tempat Penampungan Sementara (TPS) bagi pedagang usai kebakaran,” kata Sekretaris Kota (Sekko) Pekanbaru Indra Pomi Nasution.
Pembangunan gedung Pasar Cik Puan ini akan memerlukan biaya besar jika menggunakan APBD. Tahun lalu, pemko sudah menerima hibah lahan pasar ini dari Pemprov Riau. ”Sertifikat tanah juga sudah terbit sebagai aset pemko. Sekarang, kami sedang membuat proposal pengajuan anggaran untuk membangun Pasar Cik Puan,” jelas Indra Pomi.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota (Setko) Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut mengatakan, pembangunan Pasar Cik Puan sempat akan difasilitasi oleh Kementerian PUPR. ”Dengan peristiwa kebakaran 19 Februari 2023 lalu, kami juga ingin mendapatkan dukungan dari Dinas PUPR melalui Balai Permukiman dan Prasarana Wilayah Riau,” kata dia.
Pembangunan pasar ini sudah mangkrak sekitar sepuluh tahun. Tahun Ini usia bangunan tersebut sudah mencapai 12 tahun. Kondisi bangunan saat ini berlantai tiga tanpa dinding di samping TPS yang kini digesa pembangunannya. Bangunan ini dirancang untuk mampu menampung 850 pedagang.(ali)
