PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Ketika orang-orang bebas menghidupkan pelita dalam festival lampu colok, yang menandakan malam ke-27 Ramadan pada Senin (17/4) malam, sejumlah narapidana (napi) di Lapas Kelas IIA Pekanbaru justru sedang persiapan menuju khatam Al-Qur’an 30 juz.
Malam itu merupakan malam puncak pelaksanaan tadarus Al-Qur’an bagi mereka yang sedang dalam pembinaan, menjalani hukuman dan jauh dari keluarga. Dipimpin langsung Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik) Lapas Pekanbaru Ismadi, seperti biasa kegiatan di awali dengan pelaksanaan salat isya dan tarawih serta witir berjamaah.
Usai itu, masih di dalam Masjid At-Taubah Lapas Kelas IIA Pekanbaru, dimulailah capaian sakral tersebut. Para napi yang benar-benar tekun, tiap malam, memulai tadarus Al-Qur’an pada bagian akhir kitab suci tersebut, Juz 30. Usai memastikan khatam, mereka langsung memanjatkan syukur sekaligus dan doa bersama khatam Al-Qur’an.
Capaian ini menurut Ismadi layak diapresiasi. Seluruh napi yang mengikuti kegiatan Tadarus Al-Qur’an di malam terlihat haru sekaligus puas dengan pencapaian tersebut.
’’Tadarus ini merupakan rangkaian gema Ramadan yang dilaksanakan setiap malam di bulan Ramadan. Alhamdulillah kita sampai pada khatam Al-Qur’an. Terima kasih saya sampaikan kepada seluruh panitia dan petugas yang sudah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan. Tentunya kita semua berharap semoga hal ini menjadi ladang amal bagi kita semua,’’ kata Ismadi.
Ismadi menyebutkan, kendati sudah khatam, Kepala Lapas Pekanbaru Sapto Winarno menginstruksikan kepada panitia gema Ramadan agar tetap melaksanakan kegiatan tadarus Al-Qur’an hingga malam terakhir Ramadan.
‘’Pimpinan juga mengingatkan pada warga binaan semua bahwa banyaknya ganjaran pahala yang diterima di akhir-akhir Ramadan ini, yang tentunya dapat memberikan motivasi bagi yang melaksanakannya,’’ ungkapnya.(end)