Gubri dan Danrem 031/Wira Bima Launching Program Ketahanan Pangan 1.000 Hektare

Pekanbaru | Selasa, 19 April 2022 - 10:19 WIB

Gubri dan Danrem 031/Wira Bima Launching Program Ketahanan Pangan 1.000 Hektare
Gubernur Riau Syamsuar (empat kiri) foto bersama dengan Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung (tiga kiri), Wakapolda Riau Brigjen Pol Tabana Bangun (lima kiri), dan Forkopimda Riau lainnya saat launching program ketahanan pangan di Riau, Senin (18/4/2022). (DISKOMINFOTIK RIAU FOR RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar bersama Komandan Korem (Danrem) 031/Wira Bima Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung resmi me-launching Program Ketahanan Pangan 1.000 Hektare Korem 031/Wira Bima dan Dinas Pertanian se-Provinsi Riau, Senin (18/4). Hadir dalam peluncuran program ini, Wakapolda Riau Brigjen Pol Tabana Bangun hingga Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto.

Hal tersebut dimulai dengan penanaman bibit jagung di lahan yang berada di Jalan Garuda Sakti Km 11 Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar. Program yang diinisiasi oleh Brigjen TNI Parlindungan ini, turut diikuti oleh seluruh Kodim yang ada di Provinsi Riau.


Masing-masing Kodim juga menyediakan lahan untuk menyukseskan program ini. Dengan total luas lahan se-Provinsi Riau mencapai 1.006,5 hektare.

Jumlah tersebut terdiri dari tanaman jagung tahap 1 seluas 131 hektare, ubi seluas 31,5 hektare, padi 828 hektare, nenas seluas 15 hektare, dan semangka seluas 1 hektare. Sedangkan untuk proses pertanian ini dikelola oleh 54 kelompok tani, dengan anggota 1.128 orang serta penyuluh pertanian lapangan 29 orang.

Danrem 031/WB Brigjen TNI Parlindungan Hutagalung mengatakan, program ini didasari oleh tugas pokok Korem 031/WB, yaitu pemberdayaan wilayah pertahanan, salah satunya membantu pemerintah dalam pembangunan sesuai UU Nomor 34 Tahun 2004. Selain itu juga didasari oleh Kebijakan Presiden RI Tahun 2022 merupakan momentum kuat dalam akselerasi pemulihan ekonomi nasional.

"Kita ambil salah satunya adalah ketahanan pangan. Ini juga hasil bincang-bincang dengan Pak Gubernur Riau bahwa kita masih perlu untuk menjaga kestabilan produksi pangan," katanya, Senin (18/4).

Danrem berharap, program tersebut dapat membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional serta meningkatkan ketahanan pangan dan stabilitas harga di seluruh wilayah Provinsi Riau. "Diharapkan, ini bisa mencapai sasaran dan tujuan yang kita inginkan yaitu pemulihan ekonomi dan ketersediaan, kestabilan, dan bahan pangan," harapnya.

Disebutkan Danrem, pihaknya sangat senang karena sejumlah kelompok tani di Riau telah sukses memulai penanaman perdana serentak, dengan total luas lahan tanam mencapai seribu hektare. "Tentunya ini perlu kita apresiasi karena petani telah ikut berkontribusi secara nyata dalam peningkatan luas tanam dan produktivitas pangan, khususnya komoditi padi, jagung, dan kedelai (pajale) di Bumi Lancang Kuning ini," ucap Danrem.

Dikatakan dia, program ini sangat membanggakan banyak pihak. Maka dari itu, ia berharap para petani yang terlibat agar selalu semangat berproduksi maupun semangat dalam memelihara. Caranya adalah dengan memotivasi diri, serta konsisten untuk lebih meningkatkan luas tanam maupun produktivitas panen di masa depan.

Sementara itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas gagasan Korem 031/WB yang telah me-launching Program Ketahanan Pangan 1.000 Hektare di seluruh wilayah kabupaten/kota se-Provinsi Riau.

"Ini semua dalam rangka untuk menjaga ketahanan pangan yang ada di daerah ini. Suasana seperti ini kita tahu bahwa Provinsi Riau ini masih memerlukan beberapa produksi dari usaha-usaha tanaman pangan," kata Gubri.

Oleh karena itu, lanjut Gubri bahwa dengan adanya inisiatif yang dilakukan oleh Danrem dan jajaran Korem 031/WB ini sangat membantu pemerintah daerah dan masyarakat agar tidak terjadi kelangkaan pangan di daerah. "Harapan kami mudah-mudahan dengan tanaman pangan 1.000 hektare ini, kita bisa meningkatkan produksi yang ada di Provinsi Riau ini," tuturnya.

Menurut Gubri Syamsuar, pembangunan pertanian di Provinsi Riau dilakukan dengan peningkatan ketahanan pangan melalui pemenuhan kesediaan pangan. "Alhamdulillah hari ini (kemarin, red), kesediaan pangan kita di Provinsi Riau cukup dan harganya juga masih terjangkau," kata Syamsuar.

Upaya ketahanan pangan tersebut, lanjut Syamsuar diharapkan dapat meningkatkan Indeks Ketahanan Pangan (IKP). Saat ini, IKP di Riau meningkat dari tahun ke tahun mencapai 66,84 persen. Orang nomor satu di Riau ini menjelaskan, bahwa pada masa awal Covid-19 ada peringatan ancaman kesediaan pangan dunia termasuk Indonesia.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu, Pemerintah Provinsi Riau bersama TNI/Polri, pemerintah daerah kabupaten dan kota, forkopimda serta komponen masyarakat, termasuk kelompok tani untuk bersama-sama melakukan gerakan penyediaan pangan daerah. "Yang mendapat dukungan juga dari Korem 031/WB melalui Program Ketahanan Pangan dan Program Jaga Kampung dari Polda Riau," jelasnya.

Hal tersebut dilakukan melalui pemanfaatan lahan tidur, kemudian tumpang sari, lahan replanting sawit, pekarangan perkantoran, rumah serta peningkatan IP dan perluasan areal tanaman baru. "Semua itu dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani, menyerap tenaga kerja, menjaga kesediaan bahan pangan, serta stabilisasi harga pangan di Provinsi Riau akibat pandemi Covid-19," tuturnya.(adv/sol/nda)

 

.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook