PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Kepala Kepolisian Daerah (Polda) Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo melakukan pemantuan di tempat pemungutan suara (TPS) di Bumi Lancang Kuning. Setidaknya ada tujuh TPS yang dikunjungi jendral bintang dua tersebut dalam pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2019.
Peninjauan yang berlangsung pada Rabu (17/4) sekitar pukul 08.30 WIB, turut hadir Gubernur Riau, Syamsuar. Lalu Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution, Sekda Provinsi Riau Ahmad Hijazi dan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Riau Uung Abdul Syakur.Kemudian Danrem 031/Wirabima Brigjen TNI Mohammad Fadjar, Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma Pnb Rony Irianto Moningka, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Ilham Muhammad Yasir serta pejabat lainnya.
Untuk di Kota Pekanbaru, TPS yang disambangi Widodo di antara TPS 03 Jalan Siberut dan TPS 04 Jalan Sumatera, Keluruhan Simpang Empat, Kecamatan Pekanbaru Kota. Lalu TPS 13 Jalan Taman Sari, Kelurahan Tangkerang Selatan, Kecamatan Bukit Raya.
Kemudian TPS 01 dan TPS 02 di Kelurahan Pangkalankerinci Barat, Kecamatan Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan. Sedangkan untuk di Kabupaten Indragiri Hulu, Kapolda melakukan pemantauan di TPS 01 yang berada di Desa Sidomulyo dan TPS 02 Gedung Serba Guna Desa Pasir Ringgit, Kecamatan Lirik.
Kapolda Riau, Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo mengatakan, pihaknya meminta masyarakat memiliki hak suara untuk menyalurkannya pada pelaksanaan pemilu. Karena pesta demokrasi hanya dilakukan sekali dalam lima tahhun.
“Kami mengajak seluruh masyarakat sebanyak-banyaknya untuk hadir ke TPS untuk menggunakan hak suaranya,” ungkap Widodo Eko.
Kepada masyarkat, disampaikannya, agar tidak perlu merasa takut dan khawatir dalam menggunakan suaranya. Karena, pihaknya telah melakukan pengamanan. “Jangan ada yang merasa takut dan khawatir, ini pesta demokrasi. Satu suara sangat berharga dan menentukan nasib bangsa,” imbuhnya.
Mengenai kondisi wilayah yang rawan, kata mantan Wakapolda Jawa Timur (Jatim), pihaknya sudah melakukan pemetaan sejak beberpa waktu lalu. Untuk Riau, kerawanan lantaran persoalan geografis. “Itu sudah kami lakukan antisipasi dengan menempatkan satu personel di satu TPS. Itu tidak terjadi di Pekanbaru, melainkan terjadi di kabupaten lainnya seperti di Inhu dan Meranti,” pungkas jendral bintang dua itu. (rir)
