Genangan di Jalan Darma Bakti Lama Surut

Pekanbaru | Jumat, 17 Desember 2021 - 09:30 WIB

Genangan di Jalan Darma Bakti Lama Surut
Kendaraan bermotor melintas di Jalan Darma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki yang tergenang, Kamis (16/12/2021) siang. (DEFIZAL / RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -  Jalan Darma Bakti, Kecamatan Payung Sekaki tergenang, Kamis (16/12). Ini terjadi setelah hujan turun dengan intensitas tinggi dini harinya. Dan genangan air di kawasan ini lama surutnya.

Ketinggian air sekitar 30 centimeter menyulitkan pengendara melewati genangan. Apalagi aktivitas warga di pagi hari cukup tinggi. Beberapa pengendara mencoba mencari jalan alternatif dengan melewati Jalan Sepakat. Namun di sini juga terdapat genangan meski tidak sedalam di Jalan Darma Bakti.


Seorang warga sekitar bernama Ita mengaku, kondisi badan Jalan Dharma Bakti yang tergenang air terjadi setiap kali hujan deras turun. "Sudah sering terjadi di sini. Genangannya lama surut. Sampai besok (hari ini, red) mungkin masih ada karena saluran airnya tersumbat," ujarnya.

Dikatakan Ita, petugas atau pasukan kuning memang ada melalukan pengerukan sampah dan serta lumpur dari dalam drainase. Namun itu tidak membuat seluruh aliran air menjadi lancar.

Drainase tidak bisa dikeruk semua karena banyak yang bagian atas ditutup beton hingga menyulitkan petugas. "Mungkin karena tidak terkeruk semua, makanya air tidak mengalir, jadi malah ke badan jalan," tuturnya.

Ia berharap ada perhatian dari Pemko Pekanbaru untuk mengatasi masalah banjir dan genangan yang kerap meresahkan masyarakat tersebut. Sehingga aktifitas masyarakat dapat berjalan lancar.

"Solusinya harus dibukalah drainase yang tertutup itu dan dipastikan semuanya terhubung jadi kalau hujan sebentar. Air itu bisa mengalir hingga ke parit besar," sarannya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Riri, salah seorang pengendara motor yang melintasi Jalan Darma Bakti. Menurutnya, genangan air yang terjadi sudah sangat menyulitkan pengendara khususnya roda.

Ia katakan, banyak pengendara roda empat yang enggan menurunkan laju kendaraannya saat melintasi genangan sehingga membuat air mengenai tubuh pengendara motor dan juga tempat usaha masyarakat.

"Jelas terganggu. Kita sama-sama mau cepat sampai ke tempat tujuan. Tapi kalau sampai pakaian basah dan kotor bagaimana. Belum lagi, sampah yang ada d idalam drainase juga banyak bertebaran dibadan Jalan sehingga menyulitkan pengendara motor untuk melintas, " katanya.

Sebelumnya, pengamat tata kota Dr Muhammad Ikhsan pernah mengungkapkan kalau aliran air yang menyebabkan banjir di sekitar Jalan Darma Bakti (Sigunggung), Kecamatan Payung Sekaki berasal dari kawasan di atasnya, yaitu wilayah Selatan Jalan Darma Bakti. Situasi banjir di kawasan ini seharusnya, kata Ikhsan, selesai dengan sebuah box culvert berukuran besar. Namun box culvert yang menyeberangkan air itu hanya berukuran 1,5 meter.

Selain itu, terdapat halangan balok di mulut box culvert, yang menghambat aliran air.  Selain itu, ukuran saluran terusannya dengan lebar antara 1,2 sampai 1,3 meter terlalu kecil untuk mengalirkan air yang debitnya besar. "Diperlukan lebar saluran sekitar 3 meter untuk mengalirkan air dengan baik," kata Ikhsan.  

Sementara itu, saluran air yang terdapat di Gang Permata I dan sekitar Jalan Guru juga perlu diperlebar dengan ukuran 3 meter ini.  Wilayah rawa-rawa di terusan Jalan Guru dan Gang Permata I itu perlu dibentuk alirannya. Disini menurut Ikhsan perlu dibuat waterpond atau semacam waduk kecil bila memungkinkan.

Banjir di kawasan ini harus masuk prioritas, karena selain merendam pemukiman, banjir ini juga merendam jalan. Banjir di kawasan ini sudah terjadi setiap tahun. Hanya perlu hujan lebat untuk merendam kawasan yang berada di Kecamatan Payung Sekaki ini. Total ada delapan titik banjir di kawasan ini, dengan titik terdalam banjir bisa mencapai 1,5 meter seperti dicatat BPBD Kota Pekanbaru pada Maret 2021 lalu.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook