BERHARAP JALAN RUSAK AKIBAT GALIAN DIPERBAIKI

Tiga Tahun Dibiarkan Rusak, Warga Inisiatif Timbun Sendiri

Pekanbaru | Kamis, 17 November 2022 - 08:52 WIB

Tiga Tahun Dibiarkan Rusak, Warga Inisiatif Timbun Sendiri
Kondisi Jalan Dahlia, Kecamatan Sukajadi yang rusak parah, Rabu (16/11/2022). Jalan ini sudah rusak cukup lama tapi belum ada upaya perbaikan pasca-pengerjaan galian IPAL. (EVAN GUNANZAR/RIAUPOS.CO)

Jalan-jalan dalam Kota Pekanbaru banyak yang rusak pascagalian proyek pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALD-T) dan Sistem Pengadaan Air Minum (SPAM). Hampir tiga tahun lamanya jalan dibiarkan rusak.

Laporan AGUSTIAR, Kota

Baca Juga : Penantang Serius

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - "KONDISI jalan di Kota Pekanbaru bekas galian IPAL dan SPAM itu seperti negeri kita habis perang dan kena serangan rudal dari udara. Gawat, berlubang dan kalau musim hujan jadi genangan air," kata Endi, warga Jalan Dahlia, Kecamatan Sukajadi kepada Riau Pos, Rabu (16/11).

Ungkapan yang disampaikan Endi cukup menggambarkan rusaknya jalan-jalan dalam Kota Pekanbaru. Meski sudah sering berkeluh kesah dan berharap jalan diperbaiki, namun bertahun-tahun harapan itu tak kunjung terealisasi. Hingga warga kota pun lelah berharap kepada pemerintah daerah.

Pekerjaan galian SPALD di Kecamatan Sukajadi sudah lama selesai. Namun sudah tiga tahun berselang, masih ada jalan yang belum diaspal ulang.

Coba saja melintasi di jalan dari simpang Jalan Teratai dekat Pengadilan Negeri Pekanbaru masuk ke Jalan Dahlia, lalu terus ke Jalan Jenderal hingga bertemu Jalan Soekarno Hatta. Ada puluhan lubang menganga.

"Macam melintasi daerah tertinggal saja. Lihatlah! Kepada pejabat pemko atau kontraktor, coba-coba lah melintas di jalan bekas galian ini. Kondisinya parah. Jadi coba lewat biar ada cerita dibawa pulang," ujar Doni, warga Jalan Jenderal, Kecamatan Payung Sekaki.

Karena tak kunjung diperbaiki, warga pun berinisiatif menimbun lubang agar bisa dilalui. Namun karena kondisi hujan yang saat ini sering terjadi di Pekanbaru, membuat hasil timbunan warga rusak lagi.

Dari penelusuran Riau Pos, Rabu (16/11), sepanjang Jalan Dahlia, sampai simpang Jalan Tamtama, lalu Jalan Rajawali simpang Jalan Utama, lalu Jalan Rajawali dekat Polsek Sukajadi, kemudian ke Jalan Melur ujung dekat Simpang Jalan Kenanga, terus ke Jalan Melati, pekerjaan proyek SPALD-T ini memang sudah selesai, namun kondisi jalan masih belum diperbaiki.

Kehadiran Riau Pos di lokasi pun menjadi tempat cerita warga setempat mengenai kondisi jalan yang dinilai seperti pemko lupa cara untuk memperbaiki lagi. "Kami menimbun sendiri, karena hujan, jadi pasirnya hanyut lagi, kondisinya kembali rusak lagi," kata Muhammadin, warga lainnya.

Dilanjutkan Muhamadin, kondisi jalan ini jelas mengganggu semua aktivitas warga, ada juga warga yang mengalami kecelakaan di lubang-lubang bekas galian tersebut, kebanyakan ibu-ibu.

"Hujan lebat, jalan daerah dahlia ini banjir lah. Sudah tiga tahun tak kunjung diperbaiki. Padahal pekerjaan sudah selesai. Harapan kami warga disini tentu segeralah diperbaiki, mau tunggu apa lagi," harap Muhamdin lagi.

Merespon keluhan warga mengenai jalan-jalan bekas galian yang belum diperbaiki, anggota DPRD Kota Pekanbaru Robin Eduar minta supaya menjadi perhatian pemko.

"Soal perbaikan jalan ini tentu sudah menjadi tanggung jawab pemko, dan kita minta jangan
tunggu lagi, tapi segera tindak lanjuti dan kembalikan kondisi ke bentuk semula, kondisi yang nyaman dilalui tanpa ada rasa takut jatuh,’’ pinta anggota Komisi IV ini.

Disebutkan Robin lagi, jalan bekas galian ini yang sudah diaspal pun kondisinya tidak maksimal, terkesan asal tutup lubang saja. "Ini harus menjadi perhatian Pemko, bagaimana jalan dulu bagus dan mulus, tapi setelah digali dan tutup asalan ini bisa diperbaiki seperti semula lagi," katanya.

Sementara itu, sebelumnya, Kepala Dinas PUPR Pekanbaru Indra Pomi menyebutkan sampai sejauh ini pihaknya terus mendesak pihak yang berwenang atas proyek SPALDT ini, begitu juga SPAM segera melakukan rekondisi terhadap jalan bekas galian tersebut.

"Kami sudah sampaikan kepada pihak IPAL agar segera melakukan pengaspalan ulang. Pantauan di lapangan, galian bekas IPAL itu sudah banyak yang diaspal ulang, begitu juga kepada kontraktor SPAM," kata Indra.

Termasuk juga bekas galian proyek IPAL, tetapi, ada juga bekas galian PDAM di salah satu titik jalan, Jalan Dahlia.

"Kami mendorong pihak PDAM supaya segera mengaspal Jalan Dahlia itu," kata Indra Pomi.

Untuk titik yang lain, disebutkan Indra, tahun depan 2023 semua sudah diaspal mulus lagi. "In sya Allah Januari tahun depan kondisi jalan bekas galian IPAL sudah membaik," tegasnya.

Disampaikannya, bahwa dirinya sudah berkomunikasi dengan pihak kontraktor IPAL dan PDAM bakal melakukan pengaspalan ruas jalan rusak secara bertahap. Diakuinya memang ada sejumlah titik perbaikan di antaranya jalan di kawasan Kecamatan Sukajadi, Kecamatan Senapelan hingga Kecamatan Pekanbaru Kota. Perbaikan juga berlangsung di ruas jalan sekitar Kecamatan Limapuluh, dan masih ada pekerjaan yang on progress.

Dirinya menyebut bahwa titik krusial perbaikan jalan yakni titik pipa PDAM terdampak galian IPAL. Kondisi tersebut tidak cuma menganggu pelayanan PDAM tapi menimbulkan penurunan permukaan jalan.

Titik krusial perbaikan jalan bekas galian IPAL di antaranya Jalan Rajawali, Jalan Dahlia dan Jalan Cempaka. Kondisi ruas jalan itu menyebabkan masyarakat terganggu saat melintas di sana.

"Harapan kita, spot ruas jalan rusak yang belum tuntas perbaikannya bisa diperbaiki segera," ungkapnya.

Indra menyampaikan bahwa perbaikan ruas jalan juga seiring normalisasi drainase sekitar galian IPAL. Ada di antara drainase kiri dan kanan jalan terdapat endapan bekas galian hingga mengalami kerusakan.***

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook