PAYUNG SEKAKI (RIAUPOS.CO) – Proyek galian pipa di Jalan Durian, Kecamatan Payung Sekaki dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan. Pasalnya, bekas galian tidak dilakukan penutupan dan perbaikan seperti semula. Sayangnya, saat dikonfirmasi, beberapa instansi terkait mengaku tidak bertanggung jawab terhadap perbaikan bekas galian di jalan tersebut.
Pantauan Riau Pos, Selasa (29/8) di Jalan Durian, bekas galian ditutup seadanya tanpa diaspal ulang. Lubang galian ditutup dengan tanah seadanya dan di beberapa titik terbentuk lubang-lubang.
Tak hanya menyebabkan kondisi jalan menjadi rusak dan terjadi penyempitan, proyek tersebut menyebabkan drainase tersumbat karena tanah galian masuk ke dalam drainase.
Tidak ratanya penutupan galian tersebut membuat sisi jalan yang telah digali tidak bisa dilewati kendaraan. Sementara arus lalu lintas di Jalan Durian cukup padat. Kondisi ini disayangkan masyarakat karena jalan menjadi rusak dan tidak bisa dilewati.
Salah seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya mengaku sudah lama pekerjaan galian pipa milik pemerintah kota ini dilakukan oleh pihak terkait, namun proses pengerjaannya tidak dibarengi dengan perbaikan jalan yang berlubang. Hal ini membuat banyak pengendara motor yang tergelincir karena bebatuan bekas galian yang hanya dibiarkan berserakan dibadan jalan.
”Kesal sudah pasti. Pandai merusak saja mereka, memperbaiki tidak mau. Yang kesusahan kami lah warga sekitar.
Kasihan juga sama pengendara sepeda motor yang tergelincir karena banyak batu di sekitar lokasi,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh pengendara sepeda motor Febria. Menurutnya Pemerintah Kota Pekanbaru harus menindaklanjuti laporan masyarakat yang merasa dipersulit dalam mendapatkan kenyamanan berkendara di ruang publik, salah satunya dengan masih banyaknya lubang yang dibiarkan akibat proses pengerjaan proyek pipa tersebut.
Apalagi, kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan pengendara sepeda motor yang melintas dan juga pejalan kaki,karena lubang galian yang dibiarkan akan semakin membesar karena kerap tergenang air.
”Kalau hujan dan banjir, ini lubang tak akan kelihatan sama pengendara. Yang disusahkan kami lah masyarakat dan pengguna jalan, ini membahayakan keselamatan kami,” ucapnya.
Dikonfirmasi terkait tak kunjung dilakukan perbaikan ataupun penutupan terhadap galian pipa air bersih itu, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Pemeliharaan Jalan Dinas PUPR Kota Pekanbaru Karim mengaku pihaknya belum bisa melakukan perbaikan karena berhimpitan dengan proses pengerjaan proyek SPAM (Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang tengah dilakukan oleh PT PPTM.
”Kalau yang ini galian SPAM. Kami tidak bisa menambal di sini. Karena berhimpitan dengan kerja SPAM,” ucapnya.
Sementara itu, saat dikonfirmasi kepada Direktur PPTM Reza Afnan mengaku bahwa lokasi tersebut (Jalan Durian) bukan merupakan tanggung jawab pihaknya, karena proses pengerjaan belum masuk di lokasi tersebut. Ia katakan, perbaikan terhadap galian lubang yang ada merupakan tanggung jawab dari pemerintah kota yaitu Dinas PUPR Kota Pekanbaru.
Sedangkan GM Teknik PDAM Tirta Siak Riki Simatupang kepada Riau Pos mengaku di lokasi tersebut memang ada dua proses pengerjaan proyek pipa air bersih yang tidak hanya dilakukan oleh PPTM tapi juga Pemerintah Kota Pekanbaru yaitu Dinas PUPR Kota Pekanbaru dalam melakukan pengerjaan pipa Pengembangan Jaringan Distribusi Layanan (JDL) DMA 119 subkon dari PUPR.
”Kalau ada pipa yang bocor itu PDAM Tirta Siak yang melakukan perbaikan. Kalau untuk pemasangan pipa baru dari unit induk itu PT PPTM yang bertanggung jawab. Tapi kalau pengerjaan pipa Pengembangan Jaringan Distribusi Layanan (JDL) DMA 119 ini subkon dari PUPR Kota Pekanbaru,” tegasnya.(ayi)