PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Sudah beberapa pekan, keluarga Idan dibuat bingung. Pengantar air minum mineral yang biasa mereka beli tidak datang-datang. Sementara, air mineral yang biasa mereka minum itu tidak banyak dijumpai di toko-toko dekat rumah mereka.
Untuk sementara mereka pun membeli air galon dengan merek berbeda. Cukup dua galon sebagai cadangan.
Akhirnya Idan pun dapat tugas dari mamanya. Mencari air mineral yang biasa mereka minum di toko mana saja.
Idan pun keliling kota dan menemukan toko yang menjual air mineral dengan merek yang sama dengan yang biasa mereka minum.
Ia kembali ke rumah dan membawa beberapa galon kosong. Dengan mengendarai mobil, ia langsung membeli lima galon air minum sekaligus.
Sesampai di rumah, ibunya pun bertanya, ”Beli berapa galon, Nak?”.
”Lima galon langsung, Ma,” jawab Idan.
”Lha, galon merek itu kita cuma punya empat, kan? Satu lagi galon yang mana?” tanya sang mama heran.
”Semua galon kosong tadi Idan bawa,” jawabnya enteng.
Mamanya pun berseru, ”Alamaaak....!! Berarti satu galon lagi merek yang lain dong? Apa nggak diperiksa sama yang punya toko tadi?”.
Idan pun kebingungan. Akhirnya, keesokan harinya ia terpaksa kembali ke toko tersebut untuk menukarkan galon yang berbeda merek tersebut.(yls)