PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Dinas Perhubungan (Dishub) Pekanbaru diminta rutin lakukan pengawasan di lapangan terkait masalah perparkiran dan juga juru parkir (jukir) nakal. Dishub mewajibkan setiap jukir memakai ID card, rompi parkir, peluit, dan memberikan karcis ke pengendara.

''Banyak jukir tidak jelas identitasnya, tanpa atribut tapi minta duit parkir. Ini bagaimana?'' tanya Santi, warga Jalan Balam, Kecamatan Sukajadi.

Menanggapi keluhan ini, anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Wan Agusti mengatakan, ada banyak masalah yang perlu direspon cepat oleh Dishub untuk melakukan tupoksinya terhadap masalah parkir ini.

''Dalam aturannya ditegaskan, jika jukir tidak memberikan karcis, maka tidak usah bayar. Lalu jika tarif tidak sesuai aturan juga jangan bayar. Ini jelas. Jadi ini harus dipahami warga,'' tegas Wan Agusti.

Ia mengajak masyarakat untuk paham aturan ini. ''Makanya kami mendorong Dishub untuk lakukan patroli setiap hari melihat pelanggaran-pelanggaran parkir terjadi setiap hari itu, terus sosialisasikan dan beri teguran keras terhadap jukir nakal,'' tambahnya.

Sementara itu, Kepala UPT Perparkiran Dishub Kota Pekanbaru Radinal mengaku pihaknya terus melakukan patroli di lapangan. Ia juga meminta masyarakat untuk aktif melapor ke Dishub jika menemukan jukir yang bertindak di luar ketentuan.

Radinal mencontohkan, pihaknya menerima laporan masyarakat terkait adanya oknum jukir yang memungut tarif parkir Rp5.000 kepada pengendara roda empat belum lama ini. Atas laporan ini, tim Dishub melakukan penelusuran dan berhasil mengamankan oknum jukir tersebut.

''Begitu mendapat laporan, kami lakukan pengejaran terhadap oknum jukir tersebut. Dan sudah kami amankan. Jadi, selain turun melakukan patroli, kami juga senantiasa mendapatkan laporan masyarakat dan laporan itu kami respon dan kami tindak lanjuti,'' ujarnya.(gus)

---

---

---