PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pemko Pekanbaru melalui Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Sosial (Dissos) gencar melakukan penertiban terhadap Pak Ogah dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Sebelumnya, dari operasi serupa berhasil dijaring empat orang Pak Ogah dan 16 orang PMKS.
Kepala Satpol PP Pekanbaru Zulfahmi Adrian mengatakan, tim berhasil mengamankan empat orang yang beraksi di Jalan Tuanku Tambusai, Jalan Jenderal Sudirman, dan Jalan HR Soebrantas. Selain itu, tim juga mengamankan 16 orang PMKS atau gelandangan dan pengemis (gepeng).
''Kami bersama tim seperti Dinas Sosial dan Dishub juga fokus melakukan operasi penertiban Pak Ogah dan gepeng. Kami berhasil mengamankan sekitar 20 orang yang terdiri dari 4 Pak Ogah dan selebihnya gepeng yang beraksi di persimpangan lampu merah atau traffic light,'' ujar Zulfahmi kepada Riau Pos, Kamis (13/4).
Setelah diamankan, kemudian Pak Ogah dan gepeng tersebut diberikan imbauan agar tidak lagi melakukan aktivitas di jalan terutama melibatkan anak-anak. Setelah itu, mereka yang terjaring dilepas sehingga mereka kembali turun ke jalan-jalan.
Zulfahmi menegaskan, bahwa Satpol PP Bakal kembali menggelar penertiban lanjutan. ''Nanti kami akan kembali menggelar operasi lanjutan. Nanti kami lihat perkembangannya. Memang, biasa setelah dilakukan operasi penertiban mereka balik lagi untuk melakukan aktivitasnya seperti menjadi Pak Ogah atau gepeng,'' terangnya.
Zulfahmi menuturkan, pihaknya juga telah mencarikan solusi agar mereka tidak lagi menjadi gepeng atau Pak Ogah dengan akan dipekerjakan menjadi juru parkir. Kemudian untuk gepeng nanti pemberdayaannya melalui Dinas Sosial.
''Mereka nantinya juga akan didata. Masyarakat miskin bisa mendapatkan bantuan dari program pemerintah,'' terangnya.
Zulfahmi berharap kepada masyarakat agar lebih bijak kalau ingin memberikan sumbangan agar diberikan di tempat-tempat yang sudah ditentukan, bisa melalui masjid, Baznas dan lainnya. Pasalnya, kehidupan gepeng itu mereka bukan miskin.
''Kalau kita data mereka (gepeng, red) ini mereka punya rumah, ada tv di rumahnya dan lainnya. Gepeng yang ada di jalan itu tidak semua miskin. Jadi, dari pada kita memberikan sumbangan kepada mereka, lebih bagus kita memberikan sumbangan di tempat yang lebih pasti dan terjamin penerimaannya,'' pungkasnya.(yls)
Laporan DOFI ISKANDAR, Kota