Mulai 16 Juli, Bayar Bus TMP Wajib Nontunai

Pekanbaru | Kamis, 13 Juli 2023 - 09:44 WIB

Mulai 16 Juli, Bayar Bus TMP Wajib Nontunai
Kepala UPT Bus TMP Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Sarwono (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jelang beberapa hari ke depan, Dishub tidak akan melayani pembayaran tunai terhadap penggunaan bus Trans Metro Pekanbaru (TMP), Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru masih terus melakukan sosialisasi kepada pengguna moda transportasi darat tersebut.

Bahkan, guna memberikan kemudahan kepada pengguna Bus Trans Metro Pekanbaru (TMP), Dishub Pekanbaru ikut membantu menjual kartu pembayaran nontunai atau cashless di dalam bus agar bisa digunakan oleh masyarakat.


Pantauan Riau Pos, di Rabu (12/7) disalah satu halte bus TMP di Jalan Jenderal Sudirman tampak masyarakat sudah mulai menggunakan kartu pembayaran non tunai yang memang sudah disediakan selama proses sosialisasi yang dilakukan oleh pemerintah kota tersebut, namun sebagian lainnya masih melakukan transaksi secara tunai di masa sosialisasi yang berlangsung saat ini.

Menurut Kepala UPT Bus TMP Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pekanbaru, Sarwono, mulai 16 Juli mendatang akan menerapkan pembayaran nontunai atau cashless.

Bahkan, terhitung tanggal tersebut, semua layanan di TMP wajib menerapkan nontunai dimana pembayaran akan dilakukan melalui Brizzi maupun QRIS.

"Kita memang hanya sampai 15 Juli menerima pembayaran tunai, di atas tanggal itu sudah wajib nontunai. Pembayaran bisa pakai kartu Brizzi atau juga QRIS," ucapnya.kini pihaknya masih terus melakukan sosialisasi untuk pembayaran non tunai kepada masyarakat. Bahkan pihaknya sebelum ini akan melakukan sosialisasi hingga tiga bulan.

Bahkan dikatakan Sarwono lagi, agar membantu jalanya sosialisasi kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik yang telah berlangsung selama tiga bulan ini, pihaknya juga menjual kartu di dalam bus agar bisa digunakan oleh masyarakat saat menaiki moda transportasi pemerintah kota Pekanbaru itu.

"Memang disampaikan masa sosialisasi kita tiga bulan, tapi bukan berarti selama tiga bulan itu masyarakat bisa membayar dengan tunai. Sosialisasi yang dilakukan salah satunya adalah dengan kita menjual kartu juga di dalam bus. Jadi bagi masyarakat yang tidak punya kartu bisa membelinya," jelasnya.

Ia mengaku, sejak launching pembayaran nontunai pada 23 Juni lalu, hingga kini memang masih banyak kendala yang dihadapi, salah satunya banyak masyarakat yang merasa belum terlalu terbiasa menggunakan metode pembayaran secara nontunai itu.

"Masyarakat masih banyak yang belum patuh, masih banyak yang tetap bayar pakai tunai, walaupun kita terus melakukan pendekatan dan sosialisasi agar masyarakat beralih menggunakan pembayaran nontunai," katanya.

Terkait penjualan kartu di dalam bus, pihaknya telah meminta BRI agar kartu Brizzi bisa dijual di dalam bus TMP. Nantinya, pramugara yang akan menjualkan di dalam bus TMP.

"Sekarang tentu tinggal keseriusan BRI dan juga masyarakat, karena kalau kami hanya sebagai pelaksana dari kebijakan bank Indonesia sajakan," ucapnya.

Apalagi, untuk saat ini kartu yang bisa digunakan memang hanya Brizzi. Namun kalau dompet digital bisa semua.

"Kalau kartu Brizzi itu dijual dengan harga Rp25 ribu dengan isi saldo Rp5.000. Jadi kartu dijual Rp20 ribu. Kami sebenarnya berharap juga agar BRI bisa menekan harga kartu supaya masyarakat tak terbebani," harapnya.(ayi)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook