PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Keberadaan Pak Ogah yang beroperasi hampir di setiap u-turn jalan protokol di Pekanbaru sudah meresahkan masyarakat. Pasalnya, apa yang dilakukan mereka dinilai semakin membuat kelancaran lalu lintas terganggu.
''Kami dukung penertiban yang dilakukan Dishub dan Satpol PP, bila perlu lakukan sepekan sekali, dan lakukan pengawasan setiap hari atau berkala,'' kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru Wan Agusti, Rabu (12/4).
Ia akui pemko sudah melakukan penertiban, namun Pak Ogah hanya hilang saat petugas turun. Ketika sudah tidak ada lagi petugas, mereka kembali beraksi.
Ia menilai Pak Ogah ini bertahan karena ada masyarakat yang memberi uang. Hal ini yang membuat keberadaan mereka menjamur.
''Untuk itu memang perlu kerja sama yang baik bersama masyarakat. Sudah ada imbauan agar tidak memberi apapun kepada Pak Ogah. Itu harus dipatuhi. Jikapun mau bersedekah, lebih baik melalui jalurnya. Bisa ke masjid atau badan zakat lainnya,'' paparnya.
Menurutnya, jika kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat tidak ada, maka kondisi lalu lintas di Pekanbaru akan terus mengalami gangguan kemacetan. ''Pak Ogah ini sumber kemacetan, maka harus ditertibkan dan dukung upaya pemerintah itu,'' ajaknya.
Wan Agusti juga apresiasi Dishub yang ternyata memberikan peluang pekerjaan sebagai juru parkir. ''Berarti ada solusi bagi Pak Ogah dan dibina lagi. Ini kami apresiasi. Semoga setelah ini tidak ada lagi Pak Ogah yang berkeliaran, demi kelancaran lalu lintas,'' tuturnya.(gus)