PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Persoalan sampah di Kota Pekanbaru hingga kini belum bisa terselesaikan. Masih berserakan di setiap sudut Kota. Persoalan ini sampai sekarang masih menjadi perhatian serius DPRD Kota Pekanbaru. Dewan menilai pengawasan dari DLHK sama sekali tidak berjalan. Dampaknya pekerjaan yang dilakukan pihak ketiga terkesan tidak serius.
"Itu yang kami lihat, pengawasan tidak jalan dan pekerjaan angkutan sampah sembarangan," kata anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Robin Eduar kepada wartawan, Senin (11/4).
Terhadap kinerja dua perusahaan yang kini dipercaya untuk mengelola sampah dan angkutan sampah Pekanbaru, PT SI dan PT GTJ dikatakannya seharusnya ada punishment dan evaluasi.
"Kondisi saat ini sudah terbukti, kinerja pihak ketiga ini gagal. Ini karena proses dari awal salah. Terutama proses saat lelang kemarin. Kami sudah kasih masukan, tapi tetap saja dilelang. Sekarang hasilnya kan gagal total," tegasnya.
Ditegaskan politisi PDIP ini lagi, dari hasil kunjungan lapangan Komisi IV DPRD baru-baru kemarin. Enam titik yang dipantau, sampah- sampah berserakan, di tepi jalan umum di Kota Pekanbaru. Termasuk saat Komisi IV DPRD sidak ke Pool PT GTJ di Jalan Garuda Panam, dinilainya sangat tidak layak.
"Kami ke pool (PT GTJ) dan melihat kondisi pool nya, tidak layak. Seharusnya mereka (PT GTJ dan PT SI) tidak dimenangkan saat itu," tambahnya.
Di mana fungsi pengawasan dari DLHK Pekanbaru? Robin melihatnya tidak berjalan dengan baik.
"Ada permainan apa sebenarnya di balik proyek sampah ini," tanyanya.
Untuk itu, ditegaskan Robin, pihaknya menunggu itikad baik dari kepala DLHK untuk dapat memberikan keterangan jelas. "Kami akan agendakan hearing lagi soal sampah ini bersama DLHK dan pihak ketiganya. Secepatnya," tuturnya.
Terpisah, Kepala DLHK Kota Pekanbaru Hendra Afriadi belum bisa dimintai tanggapan terkait hal ini. Saat dikonfirmasi ke nomor yang biasa digunakan untuk berkomunikasi sama sekali tidak merespon. (lim)
Laporan AGUSTIAR dan M ALI NURMAN, Pekanbaru