PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - TERKAIT inflasi year on year (yoy) Provinsi Riau sebesar 3,15 persen di bulan Agustus 2023, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KpwBI) Riau menilai bahwa angka tersebut masih dalam kendali dan batas toleransi. Dijelaskan oleh Deputi Kepala Perwakilan BI Riau Sudiro Pambudi, target inflasi pemeritah secara nasional ialah 3 persen plus minus 1 persen.
‘’Nasional itu terdiri dari daerah dan provinsi. Kalau setiap provinsi masih di dalam batas 3 persen plus minus 1 persen tadi, artinya masih tercapai dong. Nah Riau masih 3,15 persen. Artinya masih dalam batas yang ditoleransi,’’ terangnya saat ditemui Riau Pos belum lama ini.
Inflasi yang terjadi tersebut salah satunya juga dipengaruhi oleh kenaikan harga beras yang terjadi belakangan ini. Tercatat, di Provinsi Riau sendiri, beras menjadi salah satu komoditas yang ikut menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen di bulan Agustus 2023.
Dikatakan oleh Sudiro, kenaikan harga beras ini bukan hanya terjadi di Provinsi Riau saja, melainkan secara global. ‘’Jadi konstelasi globalnya, dunianya juga begitu, yang berefek pada perekonominan kita. Tak terlepas juga dengan kenaikan harga beras,’’ ujarnya.
Bahkan India dikatakannya yang merupakan eksportir beras dunia, sejak Juli lalu sudah menghentikan keran ekspor beras non basmati. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi India untuk mengamankan suplai dalam negeri karena ada fenomena El Nino.
‘’Bayangkan, India itu biasanya mengekspor beras per tahun 21,5 juta ton. Itu terbesar di dunia. Kalau India menghentikan itu, luar biasa efeknya. Bisa kebayang kan, pasokan beras dunia langsung menciut. Sementara permintaan tetap. Makanya harganya otomatis terkerek naik,’’ paparnya.
Hal tersebut juga berimbas kepada harga beras di dalam negeri. Di sisi lain, produsen beras terbesar di Indonesia yakni Pulau Jawa dikatakannya juga tak luput dari dampak El Nino. “Menurut BMKG dampak El Nino itu puncaknya di Agustus dan September ini. Mudah-mudahan tidak berkepanjangan,’’ harapnya.
Indonesia sendiri dikatakannya sebelumnya sudah melakukan langkah antisipasi untuk menanggulangi dampak El Nino dengan melakukan komitmen dengan negara-negara pengekspor beras. ‘’Kalau dari sisi ketahanan pangan, khususnya beras katanya aman sampai akhir tahun, nggak perlu khawatir. Tapi tekanan harga tetap cenderung akan naik,’’ terangnya lagi.
Menurutnya yang terpenting saat ini ialah pemerintah bisa menjamin adanya ketersediaan atau pasokan beras yang cukup untuk kebutuhan masyarakat sampai di akhir tahun. ‘’Yang penting kan sekarang kalau kita mau beli beras nggak susah kan? Ada di jual di mana-mana, tidak langka,’’ sambungnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau bersama BI disampaikannya juga sudah melakukan upaya untuk menekan inflasi dan membantu masyarakat mendapatkan bahan baku makanan dengan harga terjangkau. ‘’Pemprov Riau juga sudah melakukan pasar murah. Bank Indonesia juga ikut membantu bekerja sama dengan Pemprov, menjual beras, minyak goreng, cabai dan keperluan masyarakat lainnya,’’ ungkapnya.
Meskipun pasar murah yang digelar di sekitar 108 titik dinilai masih kurang memadai, namun langkah itu menurutnya bisa membantu mengerem laju kenaikan harga. ‘’Yang terpenting harus tepat sasaran, agar masyarakat yang terdampak bisa benar-benar terbantu. Kita masih banyak kelemahan dari sisi data. Itu yang harus sama-sama kita perbaiki ke depan,’’ ujarnya lagi.
Selain langkah tersebut, ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak perlu panik. Menurutnya masyarakat bisa ikut membantu menekan inflasi dengan membeli secukupnya tanpa berlebihan atau panic buying. ‘’Masyarakat bisa ikuti perkembangan informasi yang diberikan oleh kalangan yang berwenang. Kalau di daerah ya Pemprov, Bulog, Dinas Pertanian. Nggak usah khawatir, yang penting kita nggak panic buying. Kalau pihak terkait bilang stok beras cukup, kita kan bisa buktikan di lapangan, di kios-kios penjualan, bahwa beras masih tersedia,’’ tegasnya.
BI dikatakannya akan terus mendukung Pemrov Riau untuk bersama-sama menjaga inflasi sesuai dengan tupoksi dan wewenang masing-masing. Ia juga berharap, fenomena El Nino ini bisa segera berlalu. “Makanya semoga fenomena El Nino nggak lama, India juga tak terlalu lama menutup keran ekspornya sehingga pasar global juga nggak kekurangan pasokan. Kami dari Bank Indonesia akan terus mendukung dan membantu pemerintah daerah untuk menjaga inflasi,’’ jelasnya.(esi)
Laporan SITI AZURA, Pekanbaru