Bensin, Beras hingga Mobil Picu Inflasi di Riau

Pekanbaru | Jumat, 04 Agustus 2023 - 10:11 WIB

Bensin, Beras hingga Mobil Picu Inflasi di Riau
Warga berbelanja bahan pokok berupa beras di salah satu kios di Pekanbaru, baru-baru ini. (MHD AKHWAN/RIAUPOS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BADAN Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat, selama Juni 2022 hingga Juni 2023, gabungan 3 kota di Provinsi Riau mengalami inflasi tahun ke tahun (yoy)  sebesar 1,96 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 115,59 persen. Sementara itu, jika ditarik secara bulan ke bulan (mtm), pada Juni 2023, inflasi di Riau tercatat sebesar 0,43 persen.

Dikatakan oleh Kepala BPS Provinsi Riau Asep Riyadi, ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya inflasi tersebut. Menurutnya, komoditas yang memberikan andil sumbangan inflasi antara lain: bensin, beras, ayam hidup, daging ayam ras, bakso siap santap, kentang, bawang putih, rokok kretek filter, mobil, dan kontrak rumah.


‘’Naiknya harga keperluan pokok masyarakat memicu terjadinya inflasi di Riau. Adapun momoditas yang memberikan andil sumbangan inflasi antara lain bensin, beras, ayam hidup, daging ayam ras, bakso siap santap, kentang, bawang putih, rokok kretek filter, mobil, dan kontrak rumah,” terangnya.

Ia melanjutkan, Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok transportasi sebesar 13,67 persen. Diikuti kelompok penyediaan makanan dan minuman atau restoran sebesar 3,78 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,27 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,84 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,82 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya sebesar 0,98 persen.

Kemudian kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,95 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,40 persen dan kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,39 persen.

Sedangkan hanya dua kelompok pengeluaran mengalami deflasi yoy, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,58 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,63 persen.

Sementara itu komoditas yang dominan memberikan andil sumbangan inflasi secara mtm antara lain cabai merah, angkutan udara, mobil, kentang, bawang merah, tomat, dan lain-lain. ‘’Dari tiga kota IHK di Provinsi Riau, semua kota mengalami inflasi yoy yaitu Kota Pekanbaru sebesar 1,83 persen dan secara mtm mengalami inflasi sebesar 0,37 persen. Kota Dumai sebesar 2,86 persen dan secara mtm mengalami inflasi sebesar 0,72 persen dan Kota Tembilahan sebesar 1,22 persen dan secara mtm mengalami inflasi sebesar 0,40 persen,’’ paparnya.

Dari 24 kota di Sumatera yang menghitung IHK, seluruh kota mengalami inflasi yoy dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Bengkulu sebesar 3,23 persen. Diikuti oleh Kota Pematang Siantar sebesar 3,17 persen dan Kota Sibolga sebesar 3,14 persen. Sedangkan inflasi yoy terendah terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 0,50 persen.(azr)

Laporan SITI AZURA, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook