PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - BADAN Pusat Statistik (BPS) Riau mencatat pertumbuhan positif dalam sektor pertanian dengan peningkatan jumlah Usaha Pertanian Perorangan (UTP) dan Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) sejak tahun 2013.
Kepala BPS Riau Asep Riyadi menjelaskan, dari hasil pencacahan lengkap Sensus Pertanian 2023 Tahap I Provinsi Riau terjadi kenaikan RTUP dan UTP), dibandingkan hasil ST2013.
‘’Jumlah RTUP di Riau sebanyak 706.035 rumah tangga dan jumlah usaha pertanian sebanyak 729.241 unit. Terdiri dari, UPT sebanyak 728.647 dan 322 Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan 272 Usaha Pertanian Lainnya (UTL),’’ jelas Asep Riyadi, Senin (4/12).
Menurutnya, rasio UTP di Riau terhadap RTUP sebesar 1,03, turun 0,15 poin dari tahun 2013 sebesar 1,18. Jumlah UPB sebanyak 322 unit, naik 24,81 persen dari tahun 2013 yang saat itu 258 unit.
Sedangkan UTL sebanyak 272 unit, naik 161,54 persen dari tahun 2013, yang hanya 104 unit. Kemudian Jumlah petani milenial berumur 19–39 tahun 186.357 orang, atau sekitar 26,46 persen dari petani di Indonesia. ‘’Jumlah Usaha Pertanian Perorangan urban farming di Riau sebanyak 294 unit. Sepuluh komoditas terbanyak diusahakan UTP. Di antaranya, kelapa sawit, kelapa dalam, karet, pinang/jambe, ayam kampung, padi sawah inbrida, sapi potong dan lainnya,’’ kata Asep Riyadi yang disaksikan Asisten II Sekdaprov Riau M Job Kurniawan.
Asep Riyadi juga mengatakan, UTP paling banyak di Kabupaten Indragiri Hilir dengan jumlah 109.177 unit atau 14,98 persen dari UTP di Provinsi Riau. Selanjutnya, kabupaten/kota dengan jumlah UTP terbanyak kedua dan ketiga yaitu Kabupaten Kampar dan Rokan Hulu yang masing-masing sebanyak 99.053 unit (13,59 persen) dan 81.743 unit (11,22 persen).
‘’UTP paling sedikit Kota Pekanbaru dengan jumlah 10.027 unit atau 1,38 persen. Sementara itu, jumlah RTUP tahun 2023 sebanyak 706.035 rumah tangga atau naik 24,81 persen dibandingkan tahun 2013 yang sebanyak 581.517 rumah tangga. Akan tetapi, hampir seluruh subsektor mengalami penurunan jumlah RTUP kecuali pada subsektor perkebunan,” katanya.
Kepala BPS ini juga menyebutkan, ST2023 bertujuan untuk mengumpulkan informasi dan isu strategis dibidang pertanian seperti isu petani milenial, urban farming, perhutanan sosial. Lalu, modernisasi pertanian, produktivitas petani/pendapatan petani sebagai proxy kesejahteraan petani dan status lahan menurut jenis kepemilikan lahan, SGM dan HGU.
‘’Kami mengucapkan terimakasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait, yang telah berkolaborasi dalam mensukseskan sensus pertanian 2023 ini,’’ tegasnya.
Sementara itu, Asisten II Sekdaprov Riau M Job Kurniawan mengaku data yang diberikan oleh BPS Provinsi Riau ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan ke depannya di sektor pertanian. ‘’kita berupa untuk meningkatkan usaha-usaha di bidang pertanian sehingga data yang diperoleh BPS ini sangat perlu. Terutama jadi penentu kebijakan pemerintah Riau ke depannya,’’ tegasnya.(esi)
Laporan PRAPTI DWI LESTARI, Pekanbaru