BKKBN-BPS Riau Bersinergi Bahas Dampak Demografi

Riau | Jumat, 21 Juli 2023 - 10:02 WIB

BKKBN-BPS Riau Bersinergi Bahas Dampak Demografi
Kepala Perwakilan BKKBN Riau Mardalena Wati Yulia saat menjelaskan materi pada acara sosialisasi proyeksi penduduk kabupaten/kota di Hotel Pangeran, Kamis (20/7/2023). (HUMAS BKKBN RIAU UNTUK RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Riau bersinergi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau membahas dampak demografi saat BPS Provinsi Riau mengadakan sosialisasi proyeksi penduduk kabupaten/kota  2020-2035 hasil Sensus Penduduk 2020 di Hotel Pangeran Pekanbaru, Kamis (20/7).

Sinergisitas dilakukan de­ngan menjadikan Dra Mardalena Wati Yulia MSi selaku Kepala Perwakilan BKKBN Riau menjadi salah satu nara sumber dengan menyampaikan materi Dampak Perubahan Demografi terhadap Riau.


Mardalena menyampaikan, berdasarkan proyeksi penduduk Provinsi Riau dan kabupaten/kota pada tahun 2020-2035 akan terjadi perubahan struktur penduduk di Provinsi Riau. Pada tahun 2020 Provinsi Riau sudah memasuki bonus demografi dan mencapai puncaknya pada tahun 2030, setelah itu beban ketergantungan akan naik yang diakibatkan oleh meningkatnya penduduk usia 65 ke atas.

“Setelah era bonus demografi yang mencapai puncaknya pada tahun 2030 Provinsi Riau dan beberapa kabupaten/kota di Provinsi Riau akan mengalami ageing populatiaon. Perlu pemikiran dan kebijakan bersama agar hal ini bisa dimanfaatkan menjadi bonus demografi kedua atau memperoleh silver ekonomi,” lanjutnya.

Kemudian, bonus demo­grafi kedua atau silver ekonomi ini bisa dicapai jika para lansia dan penduduk usia 65+ memiliki daya beli yang tinggi, tabungan yang memadai atau masih memperoleh pendapat yang bisa digunakan untuk dibelanjakan dan untuk pengendalian laju pertumbuhan penduduk di Provinsi Riau bisa ditekan atau dikendalikan bahkan mencapai replecemen level pada tahun 2035 berdasarkan proyeksi yang telah dipublikasikan hari ini.

“Hal itu sesuai dengan target SDGs 2030 dengan mengurangi rasio angka kematian ibu, menurunkan angka kematian neonatal dan akses kespro yang universal dengan menghilangkan kelaparan dan menurunkan risiko kekurangan gizi,” rincinya.

Dikatakan, bahwa kependudukan sebagai salah satu modal dasar dalam mencapai visi Indonesia Emas tahun 2045.

Sementara itu, Meita Komalasi selaku Statistis Ahli Madya BPS Provinsi Riau menjelaskan, jumlah penduduk Provinsi Riau pada 2020 sebesar 6,38 juta orang. Jumlah penduduk bertambah sebanyak 1,17 juta orang menjadi sebanyak 7,55 juta orang pada tahun 2035.

“TFR terus menurun dan pada tahun 2035 sudah mencapai replacement level dengan TFR 2.07 anak per perempuan. Angka ini turun 0.21 poin dari TFR pada tahun 2020 sebesar 2.28 anak per perempuan,” urainya.

Menurut Meita Komalasari, sesuai asusmi fertilitas bahwa proyeksi TFR kabupaten/kota mengikuti proyeksi TFR di level provinsi.

“Untuk setiap tahun yang diproyeksikan, perubahan relatif dalam komplemen TFR pada setiap kabupaten/kota sama dengan provinsi,” lanjutnya.(eca)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook