PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Curah hujan yang tinggi dalam sepekan terakhir menyebabkan wilayah Pekanbaru diselimuti kabut. Terparah terjadi pada Ahad (10/9) pagi. Kabut tebal membuat jarak pandang sangat terbatas, hanya 200 meter. Jarak pandang yang berkurang mempengaruhi penerbangan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru.
Executive General Manager (EGM) Bandara SSK II Pekanbaru Muhamad Hendra Irawan mengatakan, beberapa jadwal penerbangan baik keberangkatan dan kedatangan terpaksa mengalami penundaan. “Akibat keterbatasan jarak pandang di Bandara SSK II Pekanbaru tadi pagi (Ahad, red) berdampak terhadap terjadinya keterlambatan pada beberapa jadwal keberangkatan maupun kedatangan pesawat,” ujarnya, Ahad (10/9).
Untuk keterlambatan keberangkatan terjadi pada pesawat Batik Air, ID-7066 tujuan Halim Perdanakusuma, Jakarta. Kemudian ada Lion Air JT-393 tujuan Soekarno-Hatta Tengerang, Wings Air IW-1242 tujuan Kualanamu dan Lion Air JT-279 tujuan Yogyakarta. “Waktu keterlambatan berkisar antara 1 jam sampai 2 jam 14 menit,” sambungnya.
Sementara itu, untuk jadwal kedatangan sendiri, penerbangan yang terdampak yaitu pesawat Citilink QG-936 dari Soekarno-Hatta yang tertunda selama 1 jam 10 menit. Siang harinya, aktivitas di Bandara SSK II Pekanbaru sudah normal kembali. Terjadinya pagi saja, kira-kita pukul 08.00. Setelah itu aktivitas sudah normal seiring membaiknya jarak pandang,” tutur Hendra.
Dalam pada itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru Ramlan mengatakan, kabut tebal bukan hanya terjadi di Kota Pekanbaru, tetapi juga di sejumlah daerah lainnya di Provinsi Riau. ”Hampir semua kabupaten di Provinsi Riau mulai dari Kampar hingga Kabupaten Kepulauan Meranti mengalami hujan dengan intensitas yang beragam,” ucapnya.
Ramlan menjelaskan, setiap pagi hari Kota Pekanbaru memang selalu terjadi kabut atau udara kabur antara pukul 06.00 WIB–08.00 WIB. Ini disebabkan oleh embun dan kelembaban yang tinggi di permukaan.
”Bila terjadi hujan seperti hari-hari sebelumnya membuat partikel-partikel udara lebih berat dibanding kondisi kering. Hal seperti ini normal terjadi. Seiring mulai bersinarnya matahari ke permukaan bumi, udara kabur (kabut) tersebut berangsur terurai dan naik ke atas,” kata Ramlan, Ahad (10/9).
Curah hujan yang masih tinggi di Kota Pekanbaru dan wilayah Riau lainnya menyebabkan kualitas udara masuk dalam kategori sangat sehat. Itu terlihat melalui data pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3). Particulate Matter (PM2.5) yang merupakan partikel udara berukuran lebih kecil dari atau sama dengan 2.5 µm (mikrometer) yang dilakukan oleh BMKG sejak tahun 2020.
”Sejak pukul 00.00 WIB kualitas udara berada di kisaran angka 47.80 ugram dan pukul 11.00 WIB turun ke angka 23.00 ugram,” tuturnya.
Di Kabupaten Indragiri Hulu juga begitu. Terjadi kabut yang disebabkan oleh hujan ringan sekitar pukul 07.00 WIB hingga 09.30 WIB. Akibat kabut ini jarak pandang hanya berkisar 300 meter.
Kemudian di Pinang Kampai, Dumai jarak pandang hanya 6 kilometer akibat hujan ringan yang terjadi pukul 16.00 WIB. Lalu Kabupaten Pelalawan yang hanya memiliki jarak pandang berkisar 2 kilometer. Sementara di daerah Tambang, Kabupaten Kampar jarak pandang hanya berkisar 5 kilometer.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh BMKG hujan akan mulai mengguyur Riau pada sore hari dan akan berlanjut hingga dini hari dan sore hingga malam hari.
Di mana potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Rokan Hulu, Rokan Hilir, Bengkalis, Kampar, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan juga Kabupaten Kuantan Singingi.
Dini hari potensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, dan Kota Pekanbaru.
Kualitas Udara Sedang, Aman Bagi Kesehatan
Sementara itu, Kabid PPL-PLB3 Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Hj Mifta Nurawati Matin menyebutkan, meski terjadi kabut tebal, kualitas udara di Kota Pekanbaru dan sekitarnya berada dalam kategori sedang.
Artinya, meski kualitas udara turun dari kategori baik tetapi masih aman bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Kualitas udara dikatakan dia juga bisa dilihat masyarakat melalui situs resmi pada aplikasi ISPU NET https://play.google.com/store/apps/details?id=id.go.menlhk.iku.app.
DLHK mencatat ISPU hingga petang berada di ring 73. “Kondisi kualitas udara dalam kodisi sedang pada parameter PM2,5 dengan nilai ISPU 73 . Kategori sedang (51-100),” ujar Mifta kepada Riau Pos, Ahad (10/9). Data ISPU tersebut lanjut dia, menunjukkan masih aman bagi kesehatan. “Tingkat kualitas udara masih dapat diterima pada kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan,” tuturnya.(ayi/azr/ilo/das)
Laporan TIM RIAU POS, Pekanbaru